Pedet (anak sapi) merupakan produk sampingan yang memiliki nilai ekonomis tinggi di samping susu sebagai produk utama pada usaha peternakan sapi perah.
Masalah utama yang dihadapi dalam pemeliharaan pedet di negara berkembang termasuk Indonesia adalah tingkat sakit dan kematian yang tinggi.
Pedet perah rentan terhadap gangguan saluran pencernaan yang menjadi penyebab kematian terutama pada minggu-minggu pertama setelah dilahirkan. Upaya untuk menekan kejadian diare dapat dilakukan melalui pemberian nutrien yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Hal itu disampaikan Ir Listiari Hendraningsih MPA saat menyampaikan paparannya dalam ujian promosi Doktor Ilmu Peternakan, Selasa,(23/2/2016) di Gedung Pasca Sarjana Undip Pleburan.
"Cadangan karbohidrat dari beberapa limbah industri pertanian seperti kulit apel dan kulit pisang, yang memiliki kandunganinsoluble non cellulose polysaccaharides (INCP) berpotensi untuk dieksplorasi sebagai sumber karbohidrat prebiotik untuk pedet," terangnya.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Ekstrak kulit apel dan kulit pisang dapat meningkatkan populasi bakteri Lactobacillus, Bifidobacteria yang akan mencegah diare pada pedet.
Di lain sisi Pembantu Dekan I FPP Undip Limbang Priadi mengatakan bahwa sampai saat ini Program Studi Doktor Ilmu Peternakan telah meloloskan 36 Doktor, dan Listiari Hendraningsih merupakan Doktor ke 785 di Undip.
"Saya berharap Doktor baru ini dapat memberikan kontribusi keilmuan yang dimilikinya untuk perkembangan dunia peternakan sapi di Indonesia," katanya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR