Fakta menunjukkan bahwa Hannibal adalah salah satu jenderal paling cemerlang dan berani dalam sejarah dunia—sekaligus orang yang hampir menghancurkan Roma—tidak mungkin diabaikan, bahkan oleh orang Romawi sekalipun.
Bagaimanapun, Hannibal adalah seorang yang sangat pemberani, memimpin tanah airnya yang berusaha dijajah dan ditaklukkan oleh Romawi, pasukan perang dan kekuatan militer terbesar yang pernah dikenal dunia kuno.
Hannibal benar-benar menjalankan sumpahnya. Bagaimana tidak, ayahnya mati untuk menebus utang bangsanya (pengorbanan) kepada Roma, membuatnya menjadi orang yang paling keras untuk berperang melawan Roma.
"Bagaimana dia bisa membayangkan dan kemudian benar-benar melaksanakan rencananya yang berani untuk menggiring pasukannya melewati Pegunungan Alpen yang menjulang tinggi untuk melakukan serangannya ke jantung Italia, jika bukan karena sumpahnya terhadap dewa?" sambung Freeman.
Hannibal memimpin gajah perangnya melintasi Pegunungan Alpen dan menghadapi pasukan Romawi yang tak terkalahkan dan pasukannya yang kuat, dalam perang yang tampaknya tanpa harapan untuk menang dan menyelamatkan negaranya dari penjajahan.
Baca Juga: Penemuan Belati Kuno Berusia 2.000 Tahun, Saksi Pertempuran Romawi
Nahas, dalam pertempuran itu, pasukan Hannibal yang hampir menang, harus dihancurkan oleh Roma. "Jika saja Hannibal berhasil menghancurkan Roma, seluruh Italia akan makmur tanpa aturan yang keras, wajib militer, dan pajak yang berat," pungkasnya.
Hannibal menarik bagi banyak orang sebagai tokoh yang paling diunggulkan dalam sejarah, bukan hanya kejeniusannya di medan perang yang membedakannya. Ia adalah orang yang sangat gigih berjuang, tanpa sedikitpun hatinya ciut melawan tentara super kuat di zamannya.
Mungkin saja, jika Hannibal berhasil menaklukkan Romawi yang sangat berkuasa dua ribu tahun yang lalu, ia mungkin telah mengatur dunia di jalan yang sangat berbeda dari sejarah yang terjadi hingga hari ini.
Source | : | History News Network |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR