Hiu putih memiliki reputasi sebagai predator laut paling berbahaya. Hiu putih (Carcharodon carcharias) adalah predator laut yang ditemukan di perairan beriklim sedang dan sub-tropis, di kedua belahan bumi utara dan selatan. Tapi seberapa tahukah anda mengenai hewan pemburu ini? Inilah beberapa fakta mengenai Hiu Putih atau \'Great White Shark\'.
(Baca : 8 Hewan Laut Paling Berbahaya)
1. Hiu Putih terlihat menyeramkan ketika memangsa
Hiu putih menunjukkan gigi mereka dan memutar mata mereka ke arah kepala, ketika mereka menyerang mangsa. Kedua gerakan ini menempatkan rahang dan gigi hiu ke posisi menyerang yang terbaik, tetapi pada saat yang bersamaan juga melindungi mata mereka - hal yang berguna ketika mangsanya, biasanya anjing laut atau ikan pari, memiliki cakar atau duri dan rentan melawan balik.
Bagi hiu putih, rotasi mata lebih dari putaran mata sederhana. Dengan mata mereka yang benar-benar terputar, sebuah benjolan tulang rawan putih terlihat untuk melindungi organ visual mereka. Gerakan pamer gigi itu disebut \'palatoquadrate protrusion\', dan itu adalah hasil dari otot-otot menonjol yang membuat rahang hiu maju sementara kulit di sekitar mulut tertahan.
Menjadi ikan bertulang rawan - maksudnya tak memiliki tulang - rahang hiu sebenarnya cukup fleksibel, dan otot-otot yang mengontrol itu sangatlah kuat. Dalam posisi rahang normal, gigi hiu putih lebih tersembunyi, sehingga mereka tidak menciptakan hambatan saat berenang.
(Baca pula : Hiu Putih Raksasa Mati Setelah Tiga Hari Hidup Dalam Akuarium di Jepang)
2. Hidung Hiu dapat mendeteksi medan magnet dan listrik
Hiu putih tak hanya mengandalkan penglihatan mereka untuk melacak mangsa. Seperti halnya semua hiu, mereka memiliki pori-pori reseptor khusus di bawah hidung mereka (disebut \'ampullae of lorenzini\') yang mendeteksi medan listrik sangat kecil, yang melingkupi semua makhluk hidup.
Sistem sensorik tambahan ini tak hanya membuat mereka mampu mengikuti mangsa dalam gelap dan dengan kecepatan tinggi. Sistem ini juga sangat peka, sehinggan banyak hiu dan pari menggunakannya untuk navigasi selama migrasi besar, dengan memasuki medan magnet Bumi.
(Baca juga : AUV Memperlihatkan Apa Saja Kegiatan Hiu Putih Besar Sepanjang Hari)
3. Hiu yang menetas pertama akan memakan telur-telur lain dalam uterus
Sangat sedikit yang diketahui tentang reproduksi hiu putih. Mereka hidup selama sekitar 70 tahun, dan hiu betina mencapai kematangan seksual beberapa tahun setelah hiu jantan, sekitar usia 15 tahun - hingga paling lambat 30 tahun. Setelah kawin, hiu putih betina bertelur di dalam tubuhnya dan telur-telur itu berkembang dan menetas dalam rahim.
Bayi hiu pertama yang menetas dengan baik bisa memakan telur-telur lain hingga hanya yang terkuatlah yang lahir, proses ini dikenal sebagai \'oophagy\'. Setelah sekitar satu tahun kehamilan, antara 2-10 bayi hiu yang telah sepenuhnya berkembang, lahir. Dan mereka memiliki panjang sekitar 1,2-1,5 m.
!break!
4. Memiliki daya tahan yang kuat
Hiu ini dapat menempuh jarak yang luar biasa - lebih dari 3000 kilometer dalam satu bulan. Mereka bisa berenang dari Tasmania ke Selandia Baru dalam tiga minggu! Dengan kecepatan 3-4 kilometer/jam, daya jelajah hiu putih sedikit lebih lambat dari perenang Olimpiade, tetapi mereka bisa mempertahankannya selama lebih dari 100 kilometer sepanjang hari, setiap hari.
Ketika mereka sedang berburu, mereka bisa mencapai 55 kilometer/ jam untuk perjalanan yang singkat. Hiu putih bisa menyelam hingga kedalaman 1,2 kilometer, di mana tekanan airnya 120 kali lebih tinggi daripada di permukaan laut. Dan mereka akan berenang di suhu air yang berkisar antara suhu dingin kulkas Anda (3 derajat Celsius) hingga suhu hangat 27 derajat.
(Baca : Riset: Hiu Putih Besar Lambat Dewasa)
5. Teknik “Polaris” untuk menyerang
Hiu putih adalah predator penyergap dan menggunakan teknik yang disebut serangan \'Polaris\', yang melibatkan kelihaian dan kekuatan. Mereka mondar-mandir di bawah permukaan laut, mencari mangsa di atas. Menggunakan ekornya yang sangat kuat untuk memacu kecepatan, hiu putih akan menyasar dan menggigit mangsanya sambil membanting mereka dan keluar dari laut.
Kehilangan banyak darah dari gigitan itu berarti luka awalnya seringkali fatal, itu memungkinkan hiu untuk membatasi risiko cedera mata dari pertarungan yang berkepanjangan.
6. Hiu Putih memiliki sekitar 70-80 gigi fungsional
Mereka menghasilkan ribuan gigi selama masa hidup mereka, tetapi pada satu waktu hiu putih hanya memiliki sekitar 70-80 gigi fungsional. Sebagian besar berada di satu baris, dengan beberapa lipat di tengah-tengah rahang bawah.
Gigi tersebut tergantikan ketika hilang, tapi mereka tak tumbuh di tempat yang sama. Dibutuhkan beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk mengganti gigi dewasa dengan satu gigi masih berkembang dalam rahang. Gigi rusak adalah berita buruk bagi predator.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR