Atraksi baru di Inner Harbor di Baltimore, yang dikenal penduduk setempat sebagai Mr. Trash Wheel, adalah mesin pengumpul sampah dengan pengagum media sosialnya sendiri. “Bentuknya campuran antara kapal ruang angkasa dengan wagon bertutup,” ungkap penciptanya, John Kellet, mantan direktur museum yang membuat sketsa rancangan alat itu di sehelai serbet.
Dibangun dengan dana gabungan publik dan swasta sebesar 9,4 miliar rupiah, alat rakus itu membuat penuh 12 penampung sampah dalam waktu 48 jam setelah terjadinya badai hebat tahun lalu. Sejak debutnya pada 2014, Mr. Trash Wheel menyedot sekitar 321 ton sampah. Waterfront Partnership Baltimore adalah pemilik alat mirip kincir itu dan mereka membuat penghitungan terperinci mengenai jumlah sampah yang dikumpulkan—yang sampai Desember tahun lalu mencakup 176.589 bungkusan keripik dan hampir tujuh juta puntung rokok.
Puluhan negara meminta bantuan, kata Kellett. Di antaranya: India, untuk Sungai Gangga yang penuh sampah, dan Brasila, yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade tahun ini di Teluk Guanabara yang kotor di Rio de Janeiro.
Berikut cara kerja Mr. Trash Wheel:
1. Pipa pelampung untuk pengerukan menyalurkan sampah ke garpu yang berputar, yang kemudian mengangkat limbah ke ban berjalan.
2. Diaktifkan oleh arus Sungai Jones Falls, sebuah roda menggerakkan ban berjalan. Panel surya bisa menjadi sumber daya cadangan untuk menggerakkan roda saat arus air melemah.
3. Sampah sungai bergulung-gulung memasuki penampung sampah. Saat wadahnya penuh, sebuah perahu membawanya ke stasiun transit.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR