Burung skua cokelat hidup di Antartika, yang berarti mereka tidak sering melakukan kontak langsung dengan manusia. Ketika para peneliti dari Korea Selatan ditempatkan di Antartika untuk mempelajari spesies ini, mereka menemukan bahwa meskipun memiliki eksposur terbatas pada manusia, burung skua dapat mengetahui manusia-manusia yang telah terlalu dekat untuk mengganggu kenyamanan sarang dan telur mereka, hingga kemudian, skua akan menyerang. Para peneliti menggambarkan fenomena ini dalam jurnal Animal Cognition.
(Baca : Di Tempat Ini, Burung Kutilang Jadi Pakan Buaya)
Tentu saja ada banyak spesies yang mengenali orang-orang tertentu. Bahkan di alam liar, burung seperti beo dan gagak telah menunjukkan kemampuan cerdas ini. Namun yang menarik tentang skua, adalah bahwa burung hidup ini jauh dari kontak langsung dengan manusia. Mereka hanya bertemu manusia sejak stasiun penelitian didirikan di benua itu. Skua pertama kali ditemukan dengan jumlah sedikit pada tahun 1890, pada tahun 1950-an jumlah mereka di Antartika meningkat secara signifikan.
"Sungguh menakjubkan mengetahui bahwa skua yang berkembang dan hidup di habitat bebas manusia, dapat mengenali individu manusia setelah 3 atau 4 kunjungan. Tampaknya mereka memiliki tingkat kemampuan kognitif yang sangat tinggi," kata salah seorang peneliti studi, Won Young Lee dari Korea Polar Research Institute.
Para peneliti berjalan berpasangan (satu adalah penyusup sarang dan lainnya adalah orang netral yang tidak memeriksa sarang sebelumnya) untuk melakukan pengujian. Dua orang tersebut kemudian berjalan ke arah yang berlawanan, dan semua tujuh pasang skua dewasa fokus pada penyusup, mencoba untuk menyerang, sementara meninggalkan peneliti yang lain.
(Baca pula : Berbekal Tas Punggung Khusus, Merpati-merpati Ini Ditugaskan Memantau Kualitas Udara di London)
Tidak jelas seperti apa persisnya burung mengingat manusia sebagai ancaman dan yang lainnya tidak, tetapi itu dapat didasarkan pada isyarat visual. Penelitian lebih lanjut bertujuan untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas dari kognisi spesies ini.
Anda dapat menonton video tindakan percobaan dalam video di bawah ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR