Apa yang biasa Anda harapkan ada di sebuah museum? Mungkin fosil hewan purba, benda-benda kuno, benda-benda unik atau patung-patung orang terkenal.
Bagaimana jika ada sebuah museum mengoleksi kotoran atau tinja hewan dan manusia? Apakah ada peminatnya?
Museum semacam ini ada di kebun binatang Isle of Wight, Inggris. Di museum ini pengunjung bisa melihat feses hewan seperti elk atau singa hingga kotoran bayi.
Museum tinja nasional ini diciptakan anggota perkumpulan seni Eccleston George.
Kelompok ini menciptakan 20 bola kaca yang diisi berbagai jenis tinja dengan berbagai fakta menarik soal kamar mandi dan WC di masa lalu yang dipasang di dinding museum.
Koleksi museum ini termasuk fosil tinja berusia 140 juta tahun hingga tinja burung hantu yang berwarna kuning kecoklatan serta berisi tulang dan gigi.
"Tinja memicu reaksi keras. Anak kecil secara alami menyukainya namun kemudian kita belajar untuk menghindar benda menjijikkan, berisi penyakit dan bahkan membicarakan tinja juga diannggap tabu," kata Nigel George, salah seorang kurator museum.
"Namun, bagi sebagian besar dari kita, di balik stigma kotor dan tabu, kami menyukainya," tambah George.
Sementara itu, kurator lainnya, Daniel Roberts mengatakan, tinja ada di sekitar dan di dalam manusia namun manusia terbiasa mengabaikan keberadaan tinja.
"Misi museum ini adalah mengungkap rahasia tinja, untuk menguji hubungan manusia dengan tinja dan untuk mengubah pandangan kita terhadap elemen luar biasa ini," ujar Roberts.
Roberts melanjutkan, museum itu mengumpulkan tinja dari berbagai negara dan juga menerima sumbangan dari kebun binatang Isle of Wight dan museum dinosaurus Isle of Wight.
"Untuk mempersiapkan tinja yang akan dipamerkan kami membuat mesin pengering tinja. Tinja serangga bisa dikeringkan dalam satu jam, namun tinja singa membutuhkan waktu hingga dua pekan," lanjut Roberts.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR