Bintik Matahari AR 2529. Noda hitam di wajah Matahari yang dapat dengan mudah dilihat dengan teleskop kecil ini juga bintik terbesar yang muncul sampai hari ini di tahun 2016. Area gelap di lapisan fotosfer itu memiliki diameter 20000 km dan bertambah jadi dua kali lipat dalam beberapa hari. Ukuran ini bahkan jauh lebih besar dari Bumi.
(Baca : Menakjubkan, Momen Gerhana Matahari Total yang Direkam Kru Pesawat)
Kehadiran bintik matahari pada area aktif 2529 ini menarik karena saat ini Matahari sedang memasuki sikus minimumnya. Pada siklus minimum, kehadiran bintik Matahari juga akan semakin sedikit menandai tenangnya Matahari.
Dalam pengamatan Solar Dynamics Observatory milik NASA, saat bintik matahari AR 2529 tampak bagi pengamat di Bumi, area aktif 2529 tersebut hanya menghasilkan beberapa suar atau ledakan kecil kelas C. Dan perkiraan cuaca antariksa dari NOAA menyebutkan ada indikasi terjadinya ledakan kelas M.
Kehadiran Bintik Matahari tak pelak menghadirkan badai geomagnetik bagi Bumi saat lontaran massa korona mengarah ke Bumi. Dan inilah yang terjadi. Masyarakat yang tinggal di area lintang tinggi berkesempatan untuk menikmati kehadiran tirai cahaya warna warni atau aurora yang dihasilkan oleh badai geomaknetik kelas G1 pada tanggal 13 – 15 April 2016. Tarian cahaya warna warni tersebut terbentuk saat angin Matahari yang mengarah ke Bumi bertemu dengan medan magnetik Bumi.
Bintik matahari AR 2529 masih tampak di wajah Matahari, dan bisa diamati kehadirannya lewat teleskop. (Baca pula : Apakah Matahari Kita "Mencuri" Planet dari Bintang Lain?)
Clear sky!
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR