Risiko seseorang memiliki kadar Kolesterol tinggi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa dari faktor ini bisa kita tekan dengan melakukan perubahan gaya hidup.
Kadar Kolesterol tinggi tidak selalu menimbulkan gejala, dan biasanya baru terdeteksi ketika kita melakukan cek darah untuk medical check up. (Baca :Kolesterol Baik Terkadang Bisa JadI Buruk)
Kolesterol merupakan komponen lemak yang dibuat oleh liver dan ditemukan pada beberapa jenis makanan, seperti susu berlemak, telur, dan juga daging.
Tubuh sebenarnya memerlukan Kolesterol untuk berfungsi optimal. Namun, jika kadar Kolesterol jahat (LDL) terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan Kolesterol jahat meningkat, ada yang bisa kita kendalikan, ada juga yang yang tidak. (Baca pula : Kadar Kolesterol Tinggi? Turunkan dengan Yoghurt!)
Faktor yang tidak bisa dikendalikan
- Genetik.
Familial hypercholesterolaemia merupakan Kolesterol tinggi yang dialami secara turun temurun dalam keluarga. Lakukan pengecekan kadar Kolesterol sejak usia anak-anak.
- Jenis kelamin.
Setelah menopause, kadar LDL wanita akan meningkat sehingga harus berhati-hati pada risiko penyakit jantung.
- Usia
Pria berusia di atas 45 tahun dan wanita berusia di atas 55 tahun beresiko besar mengalami Kolesterol tinggi.
- Etnis
Ada sejumlah etnis yang secara alami memiliki Kolesterol tinggi, misalnya saja dari Asia seperti India, Pakistan, atau Sri Langka.
Faktor yang bisa dikendalikan
- Pola makan
Bila Anda memiliki pola makan yang banyak mengonsumsi buah, sayuran, kacang-kacangan, serelia utuh, serta ikan, kemungkinan kadar Kolesterol Anda tetap dalam batas normal.
- Berat badan
Kegemukan bisa meningkatkan kadar Kolesterol LDL dan Kolesterol total.
- Olahraga
Tingkatkan aktivitas fisik Anda untuk menurunkan kadar LDL dan meningkatkan level Kolesterol baik.
- Rokok
Zat-zat kimia dalam rokok bisa memengaruhi Kolesterol baik dan juga meningkatkan risiko penyempitan pembuluh darah.
- Penyakit tertentu
Ada beberapa penyakit, termasuk penyakit ginjal, liver, dan tiroid yang tidak aktif, yang bisa menyebabkan kadar Kolesterol meningkat.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR