Bagaimana kita akan aman mengangkut astronot menuju atau kembali dari Mars dalam beberapa dekade mendatang? Itu pertanyaan yang telah NASA renungkan selama beberapa waktu, dan sekarang mereka mencari bantuan untuk menemukan jawabannya.
Badan ini sudah memiliki beberapa komponen karya untuk misi ke Mars yang masih dalam proses. Salah satunya adalah roket raksasa yang akan diperlukan untuk meluncurkan manusia dan peralatan dari sana, dikenal sebagai Space Launch System (SLS). Lalu ada kapsul Orion yang akan diluncurkan dan kemudian kembali ke Bumi.
Hanya saja, dengan enam orang awak, kapsul Orion berukuran mobil tidak akan cukup untuk rumah astronot selama tujuh bulan atau lebih dari masing-masing awak untuk transit ke Mars. Sebaliknya, mereka akan perlu semacam habitat tambahan untuk tinggal selama waktu yang lama di ruang angkasa, di mana mereka juga perlu berolahraga untuk menjaga kekuatan tulang dan otot mereka sebelum berjalan di permukaan Mars.
Konsep tempat tinggal ini mungkin bisa diperdebatkan saat ini, sehingga NASA membuka kesempatan masyarakat untuk mengajukan proposal sebagai bagian dari Next Space Technologies for Exploration Partnerships-2 (NeXTSTEP-2). Baik publik atau swasta diundang untuk mengajukan proposal pada NASA sampai dengan 15 Juni dimulai dari 13 Mei mendatang.
Tempat tinggal tersebut mungkin akan diuji pada misi ke Bulan. NASA juga ingin ide-ide untuk tempat tinggal ini dapat digunakan pada permukaan Mars, untuk astronot dapat hidup sementara dan beroperasi di tanah.
"NASA merangkul kemitraan publik-swasta untuk memperluas kemampuan, dan kesempatan di ruang angkasa," kata Jason Crusan, direktur Divisi NASA Advanced Eksplorasi Systems (AES), yang mensponsori NeXTSTEP, dalam sebuah pernyataan. "Mitra NeXTSTEP berkomitmen dengan sumber daya mereka sendiri dalam pengembangan, membuat mereka menjadi mitra baik dalam penerbangan ruang angkasa yang ekonomis."
Sudah ada beberapa ide tentatif untuk habitat manusia yag akan digunakan dalam perjalanan mereka ke Mars. Salah satu yang paling menjanjikan adalah pikiran menggunakan habitat tiup, yang akan diluncurkan dalam bentuk kompak, dan kemudian meluas dalam perjalanan, menyediakan astronot tempat besar di mana mereka dapat hidup. Teknologi tersebut saat ini sedang diuji di International Space Station (ISS) oleh Bigelow Aerospace.
Ide potensial lain adalah dengan menggunakan struktur cincin berputar, yang akan memberikan gravitasi buatan untuk para astronot selama transit ke Mars. Hal ini akan mencegah kehilangan tulang dan otot, dan berarti mereka bisa mulai beroperasi di permukaan Mars tanpa efek menghabiskan waktu lama di ruang angkasa.
Setelah kembali dari ISS, biasanya, astronot hampir tidak bisa berjalan di Bumi. Ini tidak akan menjadi ideal di Mars, yang masih memiliki dua pertiga gravitasi bumi. Namun, NASA masih sedikit tidak yakin tentang menggunakan struktur berputar pada pesawat ruang angkasa.
"Ada beberapa masalah dengan itu. Yang pertama, bahwa hal itu membuat habitat jauh lebih besar dan lebih berat daripada seharusnya. Semakin banyak hal-hal berat, semakin sulit untuk sampai ke Mars. Kami sangat berat terbatas dengan misi Mars,” ungkap Julie Robinson, ilmuwan kepala NASA untuk ISS.
"Lainnya adalah, Anda harus merancang sistem rekayasa untuk menangani semua yang berputar sepanjang waktu, atau bagaimana mekanisme istirahat, dan cara mereka harus bekerja di lingkungan mikro," lanjut Robinson.
Jadi, dengan NASA masih tidak yakin tentang cara terbaik untuk membangun rumah astronot sepanjang perjalanan ke Mars, mungkin seseorang dapat mengajukan proposal dengan konsep menarik. Astronot pada misi pertama direncanakan akan sampai pada tahun 2030, masih ada banyak waktu untuk menempatkan sesuatu bersama-sama, tetapi itu lebih baik memiliki rencana solid di awal daripada dekat dengan tengggat waktu yang direncanakan.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR