Pecinta snorkeling, inilah tempat yang patut Anda coba. Khusus snorkeling biaya sewa baju pelampung, kacamata air, pembantu pernafasan serta sepatu renang hanya dipatok Rp 100.000.
Jika ingin menikmati “surga” bawah laut Iboih, silakan menyewa fasilitas diving sebesar Rp 600.000. Setelah lelah berenang, maka silakan beristirahat. Puluhan bungalow berjejer di bibir pantai. Biaya bervariasi sekitar Rp 300.000 – Rp 600.000 per malam. Tergantung jenis kamar yang dipilih.
Iboih bukan satu-satunya obyek wisata yang patut dikujungi di Sabang. Khusus sektor bahari, Sabang memiliki 10 pantai dengan pasir putih dan 1 pantai pasir hitam.
Matahari surut ke barat dipandang dari kawasan Ulee Lheue yang menghadap langsung ke Samudra Hindia. Hampir sepuluh tahun silam, tempat ini menjadi zero point of tsunami. Perlahan nadi ekonomi berdetak kembali dan sekarang pesisir ini ramai saat petang hari. (R. Ukirsari Manggalani/National Geographic Traveler)
Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Zulfi Purnawati menyebutkan angka kunjungan wisatawan terus meningkat. Meningkatnya jumlah kunjungan wisata tidak terlepas dari bantuan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Pulau Sabang, Aceh, terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun ini, sambung Zulfi Purnawati sampai Maret 2016 tercatat 3.475 wisatawan asing berkunjung ke Sabang. Sedangkan wisatawan lokal dari Indonesia tercatat 134.477 orang.
"Itu belum termasuk data bulan April ya. Kita bersyukur Sabang mulai dijadikan lokasi wisata favorit oleh masyarakat Indonesia dan dunia," sebut Zulfi.
Dia merincikan tahun lalu untuk wisatawan nusantara tercatat 829.635 orang. "Tahun 2014 tercatat 512.992 orang, tahun 2013 sebanyak 401.224. Ini menunjukkan peningkatan kunjungan tiap tahun," ujarnya.
Begitu juga wisatawan mancanegara, sambung Zulfi, tahun 2015 tercatat sebanyak 5.582 turis berkunjung ke pulau itu. Sedangkan tahun 2014 dan 2013 masing-masing tercatat 3.624 orang dan 4.648 wisatawan asing ke pulau terdepan Indonesia itu.
"Kami terus memperbanyak kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengenalkan Sabang ke seluruh nusantara dan dunia," pungkas Zulfi.
Nah, kini pulau terdepan itu kini menjadi teras nusantara. Siap menyambut tamu dan para pelancong dari berbagai belahan dunia.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR