Nationalgeographic.co.id—Tang Cie atau Dongzhi adalah festival tahunan yang dirayakan oleh kalangan Tionghoa. Tahun 2021 ini, Tang Cie jatuh pada malam perpindahan dari 21 Desember ke 22 Desember, sebagai penanda titik balik matahari yang menandakan puncak musim dingin.
Flora Tan Pengurus Bidang Seni Budaya Putra Putri Hakka Jakarta menerangkan, perayaan Tang Cie adalah kegiatan yang sama pentingnya dengan perayaan tahun baru. "Itulah sebabnya Dōngzhì disebut tahun baru kecil. Masing-masing daerah memiliki cara perayaan Dōngzhì yang berbeda," tulisnya kepada National Geographic Indonesia, yang juga dipublikasikan di akun Facebooknya.
Bagi kalangan Tionghoa Indonesia, jelasnya, perayaan ini tidak lepas dengan mengonsumsi onde atau ronde. Makanan ini memiliki nutrisi yang kaya dengan ramuan herbal untuk dikonsumsi ketika aktivitas fisik dibatasi. Secara tradisi, mengkonsumsi ini dapat menimbun energi chi saat "metabolisme melambat sehingga tubuh bisa lebih baik menyerap nutrisi onde Tang Yuan."
Flora mengutarakan bahwa di masa lampau beberapa hari sebelum Tang Cie, onde disiapkan dengan merendam beras ketan dan menggilingnya. Pada malam sebelum perayaan, adonannya dibentuk menjadi bulatan, dan diwarnai dengan warna merah dan putih.
"Para wanita bangun di pagi hari menyiapkan api masak onde saat Dōngzhì yg dingin dan hari belum terang. Dimulai dengan mempersembahkan ke Leluhur dan baru dimakan bersama keluarga," urai Flora.
"Jadi makan [r]onde selain melambangkan sinar matahari yg berangsur akan kembali, Tang Yuan juga memiliki persamaan bunyi dengan tuányuán yang berarti reuni atau berkumpulnya kembali keluarga dalam kerukunan. Bentuknya yang bulat dimakan dalam mangkok berbentuk lingkaran melambangkan kebersamaan dan kesempurnaan."
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR