Armada kapal dari Uni Eropa menyelamatkan lebih dari 600 migran dari Libia pada Sabtu (28/5/2016) waktu setempat. Sehingga, menurut otoritas Italia, tiap pekan setidaknya sekitar 13.000 orang yang telah diselamatkan.
(Baca : Banyak Wanita dan Anak-anak Meninggal di Laut Papua Nugini)
Penyelamatan ratusan migran yang terakhir dilakukan oleh kapal patroli Italia, Jerman dan Irlandia yang mengoperasikan kapal di Mediterania. Kapal Irlandia menyelamatkan 123 orang migran dari penyeludup manusia pada Sabtu, seperti disampaikan oleh militer Irlandia.
Sementara penjaga pantai Italia mengatakan, sebuah kapal Jerman melakukan empat operasi penyelamatan dari kapal yang tidak layak untuk digunakan itu. Adapun sekitar 4.000 migran yang diselamatkan dari lautan di awal pekan ini telah tiba di Italia pada Sabtu. Tetapi banyak juga yang tenggelam di laut.
Dalam operasi yang dramatis yang direkam oleh kamera oleh penyelamat Italia pada Rabu lalu, kapal yang mengangkut migran terbalik setelah diketahui oleh sebuah kapal patroli.
Angkatan Laut Italia menyelamatkan 562 orang, sementara lima orang meninggal. Kapal patroli yang sama menyelamatkan sekitar 108 orang migran dalam insiden yang berbeda esok harinya.
Selasa lalu, 3.000 orang migran lainnya diselematkan dari kapal penyelundup manusia. Sebagian besar migran mengungsi dari wilayah konflik dan miskin di Afrika dan Timur Tengah. (Baca pula : Suka Duka Para Imigran di Rumah Penampungan)
Cuaca hangat di musim semi menyebabkan banyak migran yang berupaya untuk menyebrang dari Afrika ke Eropa. Jalur ini merupakan rute utama sejak Uni Eropa dan Turki sepakat untuk membatasi jumlah migran yang berlayar ke Yunani.
Dalam rencana Uni Eropa, puluhan ribu migran yang diselamatkan akan ditempatkan di negara-negara Uni Eropa lain dari Italia dan Yunani. Namun, sentimen anti-migran di negara lain menyebabkan hanya sedikit yang telah dipindahkan.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR