Madagaskar terletak hanya 500 kilometer (300 mil) dari pantai Afrika, tetapi berjarak 6.000 kilometer (3.750 mil) dari Indonesia. Entah bagaimana, kesimpulan suatu penelitian ini berakhir pada orang-orang yang berasal dari Asia Tenggara. Bukti untuk ide ini telah diteliti selama beberapa waktu, namun sebuah studi terbaru memberikan dukungan arkeologi, bersama dengan bukti yang tak terduga, bahwa migrasi yang sama juga dilakukan bangsa Komoro.
(Baca : Arkeolog Paparkan Migrasi Bangsa Chamorro)
Malagasi, bahasa Madagaskar, diklasifikasikan sebagai bahasa Austronesia, menunjukkan kesamaan dengan bahasa ibu seperti Hawaii dan New Zealand. Ini adalah satu-satunya bahasa di luar Asia Tenggara dan Pasifik yang menjadi bagian dari kelompok ini. Kombinasi bukti genetik dan budaya menunjukkan bahasa tersebut datang ke pulau sekitar 1.300 tahun yang lalu, tetapi tidak ada catatan tertulis membuktikan perkiraan tersebut.
Dr Alison Crowther dari University of Queensland mengatakan bahwa terdapat beberapa bukti dari populasi nomaden yang tersebar di Madagaskar 4.000 tahun yang lalu.
"Selain ini, tidak ada tanda-tanda permukiman sebelum (sekitar) 600-700 Masehi,” kata Crowther.
Crowther adalah penulis utama dari makalah yang diterbitkan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences. Penelitannnya yang menunjukkan bahwa pemukiman permanen tertua dibangun oleh orang-orang menggunakan tanaman dari Asia, bukan dari dekat Afrika.
Tanaman pokok di permukiman Madagaskar termasuk diantarany pisang, ubi jalar, talas dan kelapa, semua berasal dari Asia Tenggara. Beras juga meluas, bersama dengan kacang hijau dan kapas Asia. Keanekaragaman tanaman menunjukkan bahwa pemukim Austronesia sangat siap, mendukung teori proses migrasi yang sistematis.
(Baca juga : PBB: Temuan di Laut Madagaskar Bukan Harta Karun)
Di era yang sama, situs sepanjang garis pantai Afrika didominasi oleh tanaman Afrika seperti sorgum dan millet. Beberapa juga menunjukkan keberadaan tanaman yang sama ditemukan di Madagaskar, namun lebih jarang. Kepulauan Komoro didominasi oleh beras Asia, dan menunjukkan beberapa jejak tanaman asal Afrika.
Kepulauan Komoro sangat dekat dengan ujung utara Madagaskar, tetapi peneliti dalam makalahnya mencatat bahwa Bangsa Komoro saat ini berbicara bahasa Bantu, dan di samping itu, studi genetika molekuler awal menunjukkan bahwa mereka memiliki hanya sebagian kecil keturunan Asia Tenggara.
Para penulis menyimpulkan bahwa campuran tanaman Afrika dan Asia di sepanjang pantai Afrika adalah sugestif dari populasi Afrika yang diperdagangkan dengan populasi Asia, dan kemudian menanam tanaman asli. (Baca pula : Pica, Diet Mengonsumsi Zat Non-Pangan Melanda Pria Madagaskar)
Situs Bangsa Komoro tampak sedikit lebih tua dari orang-orang di Madagaskar, tetapi waktu yang tidak pasti mencegah konfirmasi kemungkinan bahwa migrasi luar biasa menyeberangi Samudra Hindia untuk menetap dahulu di Komoro terjadi, sebelum ke Madagaskar.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR