Amoeba pemakan otak dengan level tinggi yang tidak biasa ditemukan di taman wahana air di North Carolina, dimana remaja Ohio terinfeksi dan kemudian meninggal, berdasarkan hasil temuan investigasi.
Sebelas sampel yang diambil dari U.S National Whitewater Center di Charlotte positif Naegleria fowleri, yang resmi diumumkan dalam konfrensi pers minggu ini oleh Centers for Disease Control and Prevention.
Empat sampel yang diambil dekat sungai Catawba terbukti negatif dari pathogen sementara sampel yang diambil dari palung terbukti positif.
“Penemuan kamu disini signifikan,” ujar Dr. Jennifer Cope, ahli penyakit infeksi di CDC pada CNN. “Kami melihat banyak sampel positif di tingkat yang tidak pernah kami lihat sebelumnya di sampel-sampel lingkungan lain.”
Keberadaan amoeba mematikan seperti sebuah kegagalan dari sistem sanitasi wahana tersebut, dimana tidak didesain untuk mematikannya, jelas Cope.
Sistem kebersihan wahana mengandalkan radiasi ultraviolet dan chlorine, yang biasanya membunuh Naegleria. Namun, karena ingin membuat wahana air yang alami, mereka menggunakan kotoran dan puing-puing yang menganggu proses sanitasi, jelasnya.
“Chlorine bereaksi pada puing-puing dan secara otomatis bekerja sehingga tidak memiliki waktu lama untuk mematikan pathogen seperti Naegleria, dan hal yang sama juga terjadi pada sinar UV,” kata Cope.
Wahana tersebut satu dari tiga sistem yang sama di Amerika yang tidak diuji pathogennya secara teratur.
Direktur Meckelenburg County Medical, Dr. Stephen Keener mengatakan bahwa hal itu akan berubah di masa mendatang.
“Saya pikir ini penting untuk diketahui bahwa infeksi ini jarang sekali terjadi,” katanya dalam konfrensi pers.
Dia mencatat bahwa tidak ada cara untuk mengetahui apakah peningkatan tingkat amuba menimbulkan risiko yang meningkat dari manusia yang tertular.
Berita tersebut datang seminggu setelah Lauren Seitz (18) meninggal akibat amuba. Dia terinfeksi ketika bermain arung jeram di wahana tersebut pada 8 Juni lalu. Perahu remaja itu terbalik, dan kemungkinan air masuk lewat hidungnya. Rekan lain yang bersama dirinya belum jatuh sakit.
Berdasarkan website CDC, telah terdapat 138 kasus amebic meningoencephalitis, penyakit yang disebabkan oleh amuba, antara tahun 1962 dan 2015. Hanya tiga orang yang berhasil bertahan hidup.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR