Masyarakat kini dapat sedikit merasa lega pada ancaman bom, pasalnya seorang peneliti di AS mengembangkan teknologi yang memungkinkan belalang agar dapat mendeteksi bahan peledak, di tempat-tempat tersembunyi yang sulit dijangkau.
Jika teknologi ini berhasil, hal ini sungguh dapat mengubah cara tim pendeteksi bom untuk mencari dan membongkar dimana letak bahan peledak. Sebelumnya, operasi pencarian ini hanya bergantung pada kemampuan manusia dan penciuman anjing.
(Baca : Rusia Siap Luncurkan Pesawat Hipersonik Pembawa Bom Nuklir)
Mengutip dari sciencealert.com, proyek yang dilakukan oleh Baranidharan Raman dari Universitas Washington di St Louis mengatakan sistem ini bekerja menggunakan serangga sungguhan, sehingga memanfaatkan indra dari serangga sendiri, ditambah dengan serangkaian elektronik khusus.
Dengan memanfaatkan indra penciumannya, serangkaian peralatan elektronik dipersiapkan untuk membaca sinyal saraf belalang tersebut. Sinyal- sinyal ini kemudian diterjemahkan menjadi “ya” atau “tidak”.
Sinyal ini kemudian diterjemahkan kembali menjadi lampu LED merah dan hijau. Lampu LED merah mengisyaratkan keberadaan bom, sedangkan lampu LED hijau menandakan sebaliknya.
Raman mengatakan, dirinya memilih untuk menggunakan serangga asli dibandingkan membuat suatu robot agar lebih menghemat biaya. Selain itu, sistem penciuman alami yang dimiliki belalang lebih baik dibandingkan dengan sensor lab buatan.
(Baca pula : Ratusan Jerat Satwa dan Belasan Bom Ditemukan di Hutan Lindung Balikpapan)
“Hanya membutuhkan waktu beberapa ratus milidetik bagi belalang untuk mulai melacak bau baru yang diperkenalkan di sekitarnya. Mereka (belalang) dapat memproses isyarat kimia dengan sangat cepat”, ujarnya sebagaimana dilansir oleh BBC.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR