Jika melihat foto seorang kakek berkopiah hitam di rumah makan padang, dia adalah Ungku Saliah. Siapa dia dan mengapa fotonya dipajang?
Adanya foto Ungku Saliah menandakan rumah makan tersebut adalah asli Pariaman. Semua foto Ungku Saliah selalu sama: kepala berkopiah hitam yang sedikit miring ke kanan, berjenggot agak panjang, serta mengenakan kain sarung kotak-kotak yang dikalungkan di leher. Semua fotonya pun sudah pasti hitam putih.
"Ungku Saliah adalah ulama, tokoh agama asli Pariaman yang dikeramatkan," tutur Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Andalas, Nusyirwan Effendi kepada KompasTravel beberapa waktu lalu.
Antropolog lulusan Bielefeld University, Jerman itu mengatakan, adanya foto Ungku Saliah konon bisa mendatangkan rezeki. Semacam simbol yang menunjukkan bahwa mereka masih menghormati sang tokoh agama tersebut.
Nama aslinya adalah Syech Kiramatulla Ungku Saliah, lahir pada 1887 di Pariaman. Semasa hidupnya, konon Ungku Saliah diberikan kekuatan khusus untuk menyembuhkan penyakit. Makamnya yang berada di Sungai Sariak, Pariaman, hingga kini masih penuh peziarah terutama di bulan Ramadan.
"Selain Ungku Saliah, biasanya orang Pariaman juga memajang foto keluarga atau kerabat yang berpakaian militer," tambah Nusyirwan.
Hal itu, menurut dia, adalah untuk "menakut-nakuti" pengunjung agar tidak "main-main" dengan rumah makan tersebut. Baik foto Ungku Saliah maupun foto kerabat berpakaian militer biasa dipajang di belakang kasir.
Ungku Saliah wafat pada 1974. Mulai saat itu, tradisi memajang foto Ungku Saliah tersebar di semua rumah makan padang khas Pariaman. Nusyirwan menuturkan, foto tersebut masih banyak ditemukan hingga tahun 2000-an.
"Di kota besar mungkin sudah jarang. Tapi di kota-kota kecil, terutama di Pariaman dan perbatasan Kabupaten Agam, masih banyak rumah makan kecil yang memajang foto Ungku Saliah," tambahnya.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR