Ada banyak ide dan aksi yang dilakukan untuk merayakan dan memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 di tahun 2016 ini. Salah satu yang cukup membuat bulu halus tubuh meremang karena bangga bercampur haru adalah yang dilakukan empat atlet perempuan Indonesia. Mereka berhasil merentangkan bendera merah putih dan menyanyikan “Indonesia Raya” di Stok Kangri—salah satu puncak Himalaya (6.153 meter dpl), di Provinsi Ladakh, India, tepat pada 17 Agustus 2016, pukul 10.46 waktu setempat atau pukul 12.14 WIB.
Keempat atlet ini tergabung dalam tim UGM International Expedition/UIE III “Peak of The Ancestor” Mapagama (Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Gadjah Mada). Mereka adalah Chordya Iswanti (21), Eva Lutvi Atur Nur Rohmah Ningsih (20), Ria Verentiuli (19), dan Dita Novitasari (19). Bersama mereka, ada Banu Iqra Wardhana (23)—bertindak sebagai official sekaligus manajer pelatihan fisik selama masa persiapan; serta Arief Nasrullah (22)—sebagai dokumentator, yang mendampingi perjalanan.
“Hampir dua tahun tim berlatih dengan penuh semangat,” ujar Rizal Fahmi Priyono, Koordinator UIE III. Kerja keras dan tekad kuat itu berbuah hasil. Perjalanan menuju puncak bisa dikatakan relatif mulus. Pendakian dilakukan sejak 13 Agustus 2016 melalui melalui Desa Zingchen dengan ketinggian 3.360 mdpl. Setiap harinya tim melakukan perjalanan sekitar delapan jam menyusuri punggung-punggung dingin Himalaya. Pada 16 Agustus pukul 23.00 waktu setempat, tim mencapai basecamp Stok Kangri, di ketinggian 5.100 mdpl. Selanjutnya melakukan summit attack menembus dinginnya malam di Himalaya, dan mencapai puncak pukul 10.46 waktu setempat, tepat pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
UGM International Expedition (UIE) merupakan kegiatan berskala internasional yang diinisiasi oleh Mapagama. Pada 2013 silam, mereka sukses mengadakan UGM International Expedition I “River of Gold” di Nepal. Disusul UIE II “Rock of Pyramid” di China, pada tahun yang sama. Semua dimaksudkan untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
“Hampir dua tahun tim berlatih dengan penuh semangat,” ujar Rizal Fahmi Priyono, Koordinator UIE III. Kerja keras dan tekad kuat itu berbuah hasil.
Pada saat seremoni pelepasan oleh Pihak Rektorat UGM 2 Juli lampau, Banu termasuk yang paling sumringah. Pasalnya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan—Prof. dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc., Ph.D—menyatakan bahwa anggota tim UIE III akan diberikan fasilitas pembebasan kewajiban membuat tugas akhir. Sebagai gantinya, tim diminta untuk membuat laporan lengkap tentang perjalanan dari ekspedisi Stok Kangri. Ini sebagai bentuk apresiasi kampus atas kerja keras, tekad bulat, dan semangat dari anggota tim sebagai duta bangsa.
Setidaknya, janji Wakil Rektor ini menjadi amunisi semangat tambahan bagi Chordya Iswanti (Fakultas Pertanian, 2013), Eva Lutvi Atur Nur Rohmah Ningsih (Fakultas Isipol, 2014), Ria Verentiuli (Sekolah Vokasi DIII Pariwisata, 2015), dan Dita Novitasari (Fakultas Psikologi, 2014), Banu Iqra Wardhana dan Arief Nasrullah (keduanya dari Sekolah Vokasi DIII Elektro, 2012) . Rencananya, salah satu kegiatan nonfisik yang mereka agendakan selama di India adalah mempresentasikan wisata minat khusus kepencintaalaman di Jawaharlal Nehru University, New Delhi.
Penulis | : | |
Editor | : | Silvita Agmasari |
KOMENTAR