Para ilmuwan menemukan kunci mekanisme virus Zika yang berdampak pada otak manusia. Mereka menemukan terdapat dua perawatan antiviral yang diduga mampu melindungi bayi dari efek virus yang merusak.
Keberadaan obat tersebut berpotensi untuk menghentikan perkembangan microchepaly, kondisi dimana Zika menyebabkan otak bayi yang baru lahir tidak berkembang, dan menghasilkan bentuk kepala yang aneh pada bayi.
Kelompok peneliti dari Yale University tidak menyebutnya sebagai obat penyembuh dari Zika. Namun temuan ini diharapkan akan mampu menghalangi mekanisme yang mereka temukan, dan memberikan dampak yang lebih baik bagi bayi untuk mendapatkan hidup yang lebih sehat.
“Ini adalah sebuah kebutuhan yang penting untuk menghalangi infeksi Zika, terutama pada ibu mengandung,”
“Ini adalah sebuah kebutuhan yang mendesak untuk menghalangi infeksi Zika, terutama pada ibu mengandung,” ujar salah satu peneliti, Marco Onorati. “Kami berharap temuan ini akan membawa kita pada terapi yang memungkinkan untuk meminimalisir kerusakan yang disebabkan virus.”
Para ilmuwan melakukan investigasi bagaiaman Zika membawa microchepaly, menguji foetus yang mati sehingga menghasilkan cacat saat kelahiran.
Mereka menemukan virus Zika mampu dilawan dengan protein yang disebut TBK1, yang penting bagi kepentingan perkembangan sel pertumbuhan otak. Tanpa itu, sel akan mati dan tidak mampu berkembang secara normal.
Peneliti juga menemukan bahwa Zika menyerang sel neural stem secara langsung.
Tim menguji sejumlah beberapa pengobatan antiviral dan menemukan methyladenosine and Sofosbuvir cukup menjanjikan untuk menghentikan replikasi sel virus Zika.
Sofosbuvir sendiri telah diterima oleh Amerika Serikat melalui FDA. Hal tersebut menyebabkan obat ini tidak perlu menunggu melewati peraturan reguler sebelum diterima sebagai obat resmi untuk keperluan medis.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR