Arkeolog Inggris mempublikasikan model 3D dari tengkorak dan artifak yang ditemukan di kapal perang raja Inggris Henry VIII sebagai bagian dari eksperimen desain untuk berbagi pengetahuan dari penemuan sejarah.
Satu tengkorak telah direproduksi menjadi model interaktif penuh, diketahui milik seorang tukang kayu dalam kapal berbendera Mary Rose, lambang angkatan laut Inggris yang tenggelam tahun 1545 silam.
“Terdapat pengikisan yang terjadi pada rahang atas yang berarti ia hanya bisa mengunyah dari sisi kanan,” ujar detail yang ada pada situs www.virtualtudors.org. “Ia juga memiliki arthritis pada tulang belakang, tulang iga, dan bekas luka yang ada di alis sebelah kanan.”
Relik dari kapal itu, termasuk peralatan tukang kayu itu juga tersedia untuk diteliti oleh para arkeolog dan ilmuwan.
Teknik yang digunakan dalam reproduksi arkeologis ini bernama fotogrametri, dengan fotografi resolusi tinggi 2D untuk menghasilkan detail model 3D.
“Sumber digital memberikan kesempatan bagi peneliti di seluruh dunia untuk bergabung dan mempelajari rekonstruksi virtual 3D,” ujar profesor Catherine Fletcher.
“Teknologi ini dapat diaplikasikan pada objek historik, dan membawa mereka pada komunitas peneliti yang lebih luas untuk mencegah kerusakan dari fosil maupun artifak asli.”
Peneliti mengambil 1.000 gambar dari 10 tengkorak yang ditemukan di kapal untuk membentuk model online, yang diharapkan peneliti akan mampu menganalisis pembentukan kembali kerangka penuh dari 500 pria yang ditemukan.
Mary Rose bertarung dalam tiga perang dengan Perancis, namun secara misterius tenggelam di Portsmouth tanggal 19 Juli 1545, ketika mereka berperang melawan invasi Perancis.
Setelah pencarian selama enam tahun, kapal legendaris ini akhirnya teridentifikasi tahun 1971 dan sepertiga dari kapal itu terbentuk tahun 1982, dan ditonton jutaan orang di televisi.
Ribuan artifak dipamerkan di Museum Mary Rose di Portmouth, pantai selatan Inggris.
Alex Hildred, kepala peneliti dan kurator fosil manusia di Mary Rose Trust mengatakan bahwa penemuan kabin tukang kayu ini seperti memasuki sebuah area loka karya yang terlantar.
“Penemuan ini membawa kita untuk melihat wajah dari salah satu anggota terpenting dari tim, dan kapal menjadi lebih hidup,” ujarnya.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR