Ternyata menghisap rokok mampu meninggalkan jejak pada DNA manusia, mengubah 7.000 gen yang mampu memicu penyakit yang berkaitan dengan akibat negatif dari kandungan rokok, ujar salah satu penelitian terbaru.
Hasil penelitian tersebut diambil dari sampel darah milik 16.000 orang. Peneliti juga menemui mereka yang telah berhenti merokok.
“Meskipun rokok memberikan efek residual jangka panjang, akan lebih baik jika Anda segera menghentikan kebiasaan merokok. Semakin cepat, semakin baik,” ujar penulis penelitian Dr. Stephanie London. Ia merupakan kepala deputi epidemiologi di U.S. National Institute of Enviromental Health Sciences.
Rokok diketahui mampu menyebabkan kanker, penyakit jantung, dan stroke. Merokok sendiri menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Terhitung sekitar enam juta kematian setiap tahunnya akibat merokok, berdasarkan penelitian yang ada.
Dengan mengidentifikasi hubungan rokok dan DNA, mungkin akan membawa perubahan pada uji diagnosis yang lebih akurat sehingga dalam mengetahui sejarah konsumsi rokok seseorang.
Dengan mengidentifikasi hubungan rokok dan DNA, mungkin akan membawa perubahan pada uji diagnosis yang lebih akurat sehingga dalam mengetahui sejarah konsumsi rokok seseorang.
“Kita dapat menggunaka data jenis ini untuk memperkirakan kebiasaan merokok seseorang sebelumnya,” ujar London. “Tidak ada yang mengatakan, mereka merokok ketika mereka tidak melakukannya, namun mereka mengatakan mereka tidak merokok ketika mereka melakukannya, sehingga kita menggunakan sinyal itu untuk menemukan caranya.”
Informasi ini juga sangat berguna mengindentifikasi lebih baik efek kesehatan dari sejarah konsumsi rokok seseorang. London mengatakan bahwa jika penelitian ini akan berpotensi untuk mengembangkan perawatan untuk memperbaiki DNA.
Penelitian ini dipublikasikan pada 20 September 2016 lalu pada jurnal Circulation: Cardiovascular Genetics.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR