Sebuah tinjauan lanjutan dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa obesitas dapat menyebabkan kita lebih rentan terhadap jenis kanker lebih banyak dari yang kita pikirkan.
Sebuah tim yang didirikan oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) atau cabang penelitian kanker Milik WHO, menganalisis lebih dari 1.000 penelitian epidemiologi yang mungkin memliki kaitannya dengan kelebihan berat badan dan beberapa jenis kanker. Menurut penilaian mereka, sebuah upadate yang mirip dengan studi mereka pada 2002, menemukan bukti bahwa kelebihan berat badan dapat berisiko lebih tinggi terhadap 8 jenis kanker, termasuk hati, ovarium dan kanker tiroid. Secara umum, peningkatan risiko tertinggi terjadi pada orang-orang gemuk yang tidak sehat.
Orang dengan kelebihan berat badan berisiko lima kali lebih mudah terserang kanker kerongkongan, tujuh kali lebih mungkin terserang kanker rahim dibandingkan dengan seseorang yang memiliki berat badan ideal
Para penelti mencatat bahwa obesitas menyebabkan keadaan peradangan kronis di seluruh tubuh dan mengganggu produksi hormon normal seperti insulin, testoteron, dan estrogen. Semua faktor diatas kemungkinan dapat memegang peran penting terhadap pertumbuhan kanker.
“Beban kanker yang disebabkan oleh kelebihan berat badan atau obesitas menjadi lebih luas daripada yang telah diasumsikan,” kata Dr. Graham Colditz, seorang ahli epidemiologis dari Washington University School of Medicine dan pemimpin kelompok IARC, dalam sebuah pernyataan. “Banyak kanker yang baru teridentifikasi memiliki kaitan dengan kelebihan berat badan namun belum menjadi sebuah kewaspadaan bagi masyarakat.”
Ditambah dengan analisis sebelumnya yang dilakukan oleh IARC, kelebihan berat badan dapat menjadi salah satu faktor penyebab untuk setidaknya 13 jenis kanker yang berbeda. Ruang lingkup peningkatan risiko kanker bervariasi, tergantung pada jeni kanker , dan risiko paling tertinggi kemungkinan pada kanker kerongkongan dan uterus ( juga disebutkanker endometrium ). Orang dengan kelebihan berat badan berisiko lima kali lebih mudah terserang kanker kerongkongan, tujuh kali lebih mungkin terserang kanker rahim dibandingkan dengan seseorang yang memiliki berat badan ideal.
Untuk konteks yang lebih besar, diperkirakan bahwa sebanyak 0,5 persen dari seluruh pria dan wanita dapat terserang kanker esophagus selama hidup mereka dan sebanyak 2,8 persen bagi wanita untuk terserang kanker endometrial seperti sebagian besar jenis kanker payudara dan kanker pankreas. Peningkatan jumlah tersebut pada orang gemuk berkisar antara 10 hingga 80 persen lebih tinggi dibandingan dengan mereka yang memiliki berat badan ideal.
Kelompok IARC juga menemukan sebuah peningkatan risiko kanker perut dan kantong empedu seerta multiple myeloma (atau kanker sel plasma) dan meningioma (bentuk ini sering jinak namun masih berpotensi membahayakan pada tumor otak) di dalam penelitian terbaru mereka. Kelompok ini menemukan bukti bahwa obesitas memiliki peran yang penting dalam 11 jenis kanker yang berbeda, Secara keseluruhan, penemuan IARC sejajar dengan penemuan dari peneliti sebelumnya pada 2014 yakni penelitian The Lancet yang menghubungkan obesitas terhadap 10 jenis kanker yang berbeda.
Para peneliti yakin bahwa dengan perubahan gaya hidup dapat mengurangi risiko pada orang yang memiliki kelebihan berat badan, meskipun masih sedikit penelitian dalam bidang seperti ini.
“faktor Gaya hidup seperti diet yang sehat, menjaga berat badan dan berolahraga selain tidak merokok, dapat menghasilkan dampak yang signifikan dalam mengurangi risiko kanker,” kata Colditz.
Saat ini diperkirakan bahwa sebanyak 640 juta orang dewasa di seluruh dunia mengalami obesitas. Di Amerika Serikat sebanyak 38 persen wanita dan 34 persen pria dianggap memiliki kelebihan berat badan, menruut laporan terbaru milij Centers for Disease Control and Prevention.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR