Salah satu kegemaran sebagian besar orang Indonesia adalah mengonsumsi makanan pedas. Bahkan, ada orang tertentu yang tak nafsu makan apabila tanpa sambal, menambah selera makan katanya. Berdasarkan kegemaran ini, bermunculan lah berbagai macam ide kuliner kreatif dengan menambahkan tingkat kepedasan dari cabai.
Macam kulinernya bisa apa saja, mulai dari keripik, mie, olahan ayam, dan sebagainya. Frenchise-frenchise kuliner besar pun mulai melirik ide ini. Lalu, bagaimana level kepedasan cabai itu sendiri ? Apakah cabai terpedas di dunia dan dari mana saja asalnya ?
Tingkat kepedasan cabai dikenal dengan istilah Scoffield Heat Unit (SHU). SHU menunjukkan jumlah kapsaisin (zat kimia yang menimbulkan rasa pedas dalam tumbuhan) pada cabai. Inilah lima cabai terpedas berdasarkan tingkatannya.
5. Bhut Jolokia (1,041,427 SHU)
Bhut Jolokia memiliki nama lain Ghost Pepper. Ia sempat memegang gelar cabai terpedas di dunia dari Guiness World Records di tahun 2007. Cabai dari India ini memiliki rasa 400 kali lebih pedas dari saus Tabasco.
4. Infinity Chili (1,067,286 SHU)
Ia menggantikan posisi Bhut Jolokia sebabagi cabai terpedas dunia versi Guiness World Records pada Februari 2011. Sayangnya, ia hanya sempat memegang gelar ini selama dua minggu. Infinity chili merupakan cabai hibrida dari spesies Capsicum chinense.
3. Trinidad Moruga Scorpion (1,200,000+ SHU)
Salah satu cabai terpedas dengan catatan SHU tertinggi adalah Moruga Scorpion (Capiscum chinense). Ia berasal dari Trinidad dan Tobago.
2. Naga Viper (1,382,118 SHU)
Naga viper menjadi cabai terpedas dunia di tahun 2011. Ia tanaman hibrida dari cabai pedas lainnya seperti Bhut Jolokia dan Trinidad Moruga Scorpion.
1. Carolina Reaper (1,569,300+ SHU)
Ya, inilah cabai terpedas dengan bentuk yang paling jelek, Carolina Reaper. Jika Anda memakannya, maka Anda akan merasakan kepedasan lima ratus kali lipat melebihi saus Tabasco. Dari namanya saja Anda sudah tahu bukan cabai ini berasal dari mana? Rockhill, South Carolina. Reaper resmi menyandang gelar cabai terpedas dunia dari Guiness World Records pada 7 Agustus 2013.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR