Dinosaurus raksasa yang dikenal sebagai titanosaurus mungkin harus melakukan perjalanan melintasi benua Antartika untuk sampai ke Australia. Itulah kesimpulan dari pohon keluarga baru sauropoda, kelompok dinosaurus herbivora berleher panjang, sekaligus hewan darat terbesar yang pernah berjalan Bumi.
Laporan ini didasarkan pada temuan fosil sauropoda terbaru di Australia. Fosil diperkirakan berusia antara 95 dan 98 juta tahun, termasuk genus dan spesies baru yang dijuluki Savannasaurus elliottorum. Temuan yang diterbitkan 20 Oktober dalam jurnal Scientific Reports, menunjukkan bahwa sauropoda Australia, termasuk titanosaurus, belum mencapai benua sampai sekitar seratus juta tahun yang lalu, puluhan juta tahun setelah jenis dinosaurus tiba.
Selain itu, pohon keluarga secara kuat mengungkapkan bahwa sauropoda Australia berasal dari leluhur di Amerika Selatan. Jika analisis pohon keluarga itu digunakan, maka sauropoda harus bepergian dengan berjalan kaki dari Amerika Selatan ke Australia selama periode Kapur (Cretaceous). Sebuah masa, ketika benua hanyut hampir di posisi yang kita lihat sekarang.
Satu-satunya rute yang tersedia pada saat itu adalah Antartika yang masih bebas es. Rute ini cukup ramah untuk sauropoda lewati di tengah pertarungan kuno pemanasan global alami.
"Dengan memplot evolusi sauropoda berdasarkan perpindahan mereka pada benua, kami mungkin bisa mengetahui kapan titanosaurus ini bermigrasi," jelas Stephen Poropat, seorang ahli paleontologi dari Australian Age of Dinosaurs Museum di Winton, Queensland, Australia.
Fosil Savannasaurus ditemukan di padang rumput Australia timur pada tahun 2005. Sisa-sisa fosil pertama kali ditemukan oleh David Elliott, peternak domba dan penyuka dinosaurus yang telah merevitalisasi studi fosil Australia. Ia mendirikan Australian Age of Dinosaurs Museum.
"Cukup lama menanti dinosaurus ini dijelaskan, tapi itu sangat menarik," kata Elliott dalam sebuah pernyataan. Savannasaurus tidak seperti kebanyakan sauropoda lain di seluruh dunia. Ia memiliki pinggul yang sangat luas, mungkin inilah yang memberikannya stabilitas dan fleksibilitas ketika berjalan di sekitar lingkungan pedalaman.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR