Sebagian besar dari kita berharap untuk meninggalkan semacam ‘warisan’ setelah kita meninggal. Beberapa orang meninggalkan warisan yang memiliki dampak luar biasa seperti José Márcio Ayres, yang meninggal karena kanker pada tahun 2003.
Sebagai ahli konservasi zoologi senior untuk Wildlife Conservation Society, Ayres bertanggung jawab untuk lebih dari 350 proyek konservasi di 53 Negara. Dan yang terbesar adalah Mamiraua Sustainable Development Reserve dan Amana Sustainable Development Reserve yang telah melindungi zona satwa liar yang dibangun oleh Ayres di daerah asalnya Brazil pada 1990-an.
Bersama dengan Jau National Park, Ayres membangun konservasi cadangan gabungan yang dikenal dengan Central Amazon Corridor membentuk petak terbesar di dunia untuk melindungi hutan hujan. Dengan luas kurang lebih 57.000 km persegi, berukuran lebih besar dari Kosta Rika, lengkap dengan sistem air yang kaya dengan nutrisi dan hutan lebat itu adalah rumah bagi ribuan spesies ikan, burung dan mamalia.
Namun Ayres, mengusulkan sebuah ide radikal untuk lembah Amazon yakni dengan membiarkan penduduk lokal tetap tinggal di kawasan lindung. Namun, mereka harus memberdayakan kawasan tersebut dengan mengelola dan melindungi habitat untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri.
Sebelum Ayres, pembangunan cadangan konservasi berkelanjutan secara khusus dilarang oleh penduduk lokal. Namun Ayres, mengusulkan sebuah ide radikal untuk lembah Amazon yakni dengan membiarkan penduduk lokal tetap tinggal di kawasan lindung. Namun, mereka harus memberdayakan kawasan tersebut dengan mengelola dan melindungi habitat untuk menjamin kesejahteraan mereka sendiri.
“Dia benar-benar merubah kebijakan konservasi dengan melibatkan mereka (masyarakat lokal) daripada hanya dengan fokus pada kegiatan konservasi,” kata Miguel Pinedo-Vasquez seorang ekologis dari Columbia University,sekaligus rekan peneliti Ayres dalam pengembangan proyek Mamiraua.
Hari ini, lebih dari 13.500 orang hidup dan bekerja di wilayah lindung seperti danau,sungai, dan hutan lebat. Dengan menerapkan pemancingan, tebang pilih tanam, produk kerajinan dan ekowisata yang menghasilkan sebagian besar pendapatan mereka.
Kehidupan dan Karir Ayres bermula ketika Dia remaja. Meskipun Dia tumbuh di dekat muara sungai Amazon, Dia belum pernah melihat salah satu hewan langka, yakni Monyet Uakari putih asli Brazil hingga ia melihat nya di kebun binatang Jerman.
Terpikat dengan primata yang hampir punah, Dia menghabiskan hampir selama dua tahun di daerah terisolasi dan kemudian menyadari bahwa banyak spesies lain yang juga terancam punah. Dia segara mulai melobi pemerintahan Brazil untuk melindungi habitat monyet, memperlihatkan beberapa keterampilan pada rekan-rekan sebagai visioner, diplomatis dan pragmatis.
Karya inovatif milik Ayres menggiringnya ke dalam terciptanya sembilan konservasi satwa liar di Brazil dan konservasi candangan lainnya di Argentina, Guyana, dan Tanzania. Dia kemungkinan akan memberikan dampak yang lebih besar lagi jika Dia tidak meninggal pada usianya yang ke-49.
“Sepanjang hidupnya, Dia bisa menjadi salah satu pemimpin terbesar di dunia dalam ilmu pengetahuan keberlanjutan,” kata Pinedo-Vasquez.
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR