Claudius entah tidak tahu tentang perselingkuhannya atau dia mengabaikan perilaku bebasnya. Dia pasti menjadi bahan tertawaan semua pria di Roma. Suatu ketika, Messalina mengikuti kompetisi dengan pelacur Romawi terbaik, Scylla. Messalina dan Scylla bertaruh siapa yang bisa menyenangkan lebih banyak pria dalam waktu dua puluh empat jam.
Messalina menang dengan selisih dua puluh lima banding dua puluh empat! Dia pasti punya stamina. Tidak heran Claudius yang malang melepaskannya. Kisah itu mengukuhkan Messalina sebagai salah satu nymphomaniac paling terkenal dalam sejarah.
Messalina menikahi kekasihnya saat suaminya berada di luar kota
Pada tahun 48, Claudius meninggalkan Roma ke Ostia, untuk mengawasi pembangunan pelabuhan baru. Saat Claudius berada di luar kota, Messalina menikah dengan kekasihnya, Senator Gaius Silius.
Mereka mengadakan pesta pernikahan yang besar dan mahal. Musuh Messalina memanfaatkan kesempatan itu dan segera memberi tahu Claudius.
Menyadari dia telah melakukan kesalahan, Messalina memohon kepada Claudius untuk menyelamatkan nyawanya. Claudius, seperti biasa, cenderung memaafkan istrinya. Tetapi penasihatnya memerintahkan Messalina untuk bunuh diri.
Messalina kalah dalam permainan singgasana Kekaisaran Romawi
Baca Juga: Kisah Perselingkuhan Lancelot dan Guinevere dalam Legenda Arthurian
Begitu Claudius mendengar berita kematian Messalina, dia acuh tak acuh. Dia tidak menunjukkan penyesalan, kesedihan, atau kelegaan. Sebaliknya, Claudius meminta secangkir anggur lagi. Senat Romawi mengeluarkan dekrit 'kutukan ingatan' untuk menghapus semua bukti kehidupan Messalina.
Bahkan jika hanya setengah dari apa yang dikatakan penulis Romawi tentang Messalina benar, kita harus mengakui bahwa dia memiliki kehidupan cinta yang hidup.
Sepanjang sejarah, Messalina menjadi inspirasi bagi banyak karya seni. Penggambaran hidupnya mengabadikan citra Messalina sebagai nymphomaniac hingga zaman modern.
Baca Juga: Hannibal, Tokoh Pemberani yang Hampir Menaklukan Romawi Kuno
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR