Nationalgeographic.co.id—Jika mengingat kembali masa lalu, seperti masa kanak-kanak, apakah Anda merasakan betapa lamanya masa itu berjalan. Permainan yang asik dimainkan bersama teman-teman saat itu rasanya memang cukup lama untuk membunuh waktu, hingga tiba orang tua Anda memanggil untuk pulang ke rumah karena hari mulai malam.
Ketika usia tua seperti sekarang, waktu terasa cepat bagi Anda. Anda menyadari bahwa diri Anda sudah lulus SMA, lulus kuliah, mendapatkan pekerjaan, atau memiliki rumah sendiri, atau berkeluarga, atau titik pencapaian diri Anda lainnya. Kemudian hari-hari yang dijalani di usia Anda juga terasa cepat berlalu. Semakin tua usia Anda, semakin terasa cepat waktu berjalan.
Apa yang sebenarnya terjadi pada kita? Mengapa waktu terasa begitu lama saat muda, sementara begitu cepat saat sudah tua?
Mengutip Vox, Steve Janssen dari Department of Psychology and Neuroscience di Duke University, Durham, Amerika Serikat menyampaikan,estimasi waktu dan kesadaran waktu kita sebenarnya tidak berubah sama sekali. Hal itu sebagaimana yang diuraikan dalam dua penelitian tahun 2005.
Penelitian pertama, dari University of Central Florida dan Westfield State Collage, P.A Hancock dan R. Rausch, melihat perkiraan waktu atau kemampuan kita untuk memperkirakan berapa lama satu menit berlalu, kemudian dibandingkan dengan patokan waktu, dengan semacam tes estimasi waktu.
Mereka, dalam makalah Acta Psychologica (Februari 2010), secara satu per satu 100 individu eksperimen dari usia 20 hingga 69 tahun masuk ke laboratorium gelap. Kemudian harus duduk di kursi, bersama meja dan stopwatch.
Tapi hasilnya, "usia kronologis tidak menunjukkan pengaruh sistematis pada persepesi interval waktu singkat ini," tulis mereka dalam makalah.
Source | : | Vox,Cambridge University Press |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR