Nyeri merupakan keluhan utama yang dirasakan pasien kanker. Rasa nyeri itu dapat berasal dari kankernya sendiri karena sel-sel abnormal ini tumbuh dan merusak jaringan di sekitarnya.
Tumor yang terus membesar juga akan menyebabkan tekanan pada saraf, tulang, atau organ, sehingga menimbulkan rasa sakit. Rasa nyeri juga dapat bersal dari zat-zat kimia yang dilepaskan oleh sel kanker ke bagian tumor.
Walau demikian, rasa nyeri yang dirasakan penderita berbeda-beda tergantung pada berbagai faktor seperti lokasi kanker dan penyebab kankernya, termasuk efek samping pengobatan.
Berikut adalah beberapa jenis kanker yang paling menyebabkan rasa sakit:
1. Kanker perut
Saat ini kanker perut atau kanker lambung merupakan jenis kanker yang paling sering dideteksi di dunia. Kebanyakan pasien baru menyadari adanya kanker setelah sel-sel kankernya menyebar.
Gejala awal kanker ini adalah nyeri pada perut, berat badan turun, dan sensasi panas di dada. Kanker di stadium lanjut akan menimbulkan rasa nyeri lebih berat, tergantung pada penyebarannya. Seringkali kanker lambung menyebar ke usus sehingga membutuhkan tindakan operasi segera.
2. Kanker pankreas
Ini adalah tipe kanker yang juga jarang menimbulkan gejala padahal sudah menyebar ke organ lain. Kanker pankreas seringkali baru ditemukan di stadium lanjut.
Meski bisa menyebar ke bagian tubuh mana saja, tapi kanker pankreas biasanya menyebar ke tulang dan kelenjar limpa. Sumber utama nyeri yang dikeluhkan pasien biasanya adalah dari tulang yang dekat dengan prostat, seperti panggul, paha, dan punggung bawah.
Rasa nyeri yang ditimbulkannya bisa berupa sakit yang menusuk-nusuk sehingga pasien kesulitan berjalan.
Kanker prostat juga sering menyebabkan kondisi metastasis kompresi pada sumsum tulang belakang. Pada kasus seperti ini, tumor akan menyebabkan tekanan intens pada tulang belakang. Pasien akan mengalami rasa nyeri di bagian punggung bawah dan sensasi kesemutan di seluruh tubuh.
3. Kanker payudara
Walau secara umum kanker payudara tidak menimbulkan nyeri hebat, tetapi pada stadium lanjut sel-sel kanker akan menyebar ke sistem saraf. Hasilnya adalah rasa nyeri intens akibat kerusakan saraf. Terapi kanker seperti kemoterapi juga bisa memperburuk rasa nyerinya.
4. Kanker otak
Tumor di bagian otak sebenarnya tidak menyebabkan nyeri karena otak sendiri tidak memiliki reseptor nyeri. Tetapi, tekanan pada pembuluh darah atau saraf di sekitar otak bisa menyebabkan rasa sakit.
Pasien biasanya akan merasakan nyeri yang menetap dan sakit kepala berat. Terkadang obat pereda nyeri tidak efektif mengurangi rasa sakitnya.
Tumor otak, bahkan yang jinak, juga dapat memicu meningitis atau radang selaput otak dan nyeri neuropati akibat tekanan di dekat tulang belakang.
Meski demikian, hampir 90 persen rasa nyeri karena kanker bisa diatasi dengan obat-obatan, seperti morfin dan obat lainnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR