Eta Aquarid merupakan hujan meteor yang dimulai sejak 19 April dan baru berakhir tanggal 28 Mei. Setiap malam, tidak banyak memang yang bisa dilihat. Akan tetapi di malam puncak, pengamat bisa melihat 40 meteor per jam dengan kecepatan 66,9 km/detik.
Secara resmi, hujan meteor Eta Aquarid ditemukan pada tahun 1870 oleh Letnan Kolonel G. L. Tupman saat sedang berlayar di laut Mediteranian. Saat itu ia melihat dan mencatat 15 meteor yang tampak pada tanggal 30 April da 13 meteor lagi pada tanggal 2 dan 3 Mei. Selain Tupman, W.F. Denning yang menelaah kembali catatan Italian Meteoric Association, menemukan adanya catatan dari pengamatan 45 meteor dari tanggal 29 April – 5 Mei 1870. Hujan meteor ini akhirnya dikonfirmasi sebagai hujan meteor tahunan terjadi setahun kemudian pada tanggal 29 April 1871 saat Tupman kembali mencatat kemunculan 8 meteor.
Pengamat di Bumi bisa menikmati kehadiran hujan meteor Eta Aquarid setiap tahun saat Bumi melintas sisa debu komet 1P Halley. Selain Eta Aquarid, hujan meteor tahunan yang berasal dari sisa debu komet Halley adalah hujan meteor Orionid yang terjadi setiap bulan Oktober. Komet Halley baru akan tampak oleh pengamat di Bumi pada tahun 2061 saat ia kembali mendekati Matahari.
Sesuai namanya yang berasal dari bintang terang Eta Aquarii di rasi Aquarius si Pembawa Air, hujan meteor ini memang tampak datang dari rasi Aquarius. Pengamat bisa mulai berburu hujan meteor Eta Aquarid setelah lewat tengah malam setelah rasi Aquarius terbit pukul 01:30 dini hari sampai sebelum fajar menyingsing. Puncak hujan meteor Eta Aquarid akan terjadi tanggal 6 Mei 2017 pukul 03.00 dini hari. Meskipun puncak hujan meteor terjadi tanggal 6 Mei, pengamat bisa mulai berburu sejak tanggal 4 atau 5 Mei dan diakhiri tanggal 7 Mei.
Di malam puncak, Bulan sabit yang baru saja melewati fase seperempat awal, terbenam pukul 01:38 WIB bertepatan dengan rasi Aquarius yang baru saja terbit dan bergerak makin tinggi menjauhi horison. Jadi pengamat bisa menikmati hujan meteor Eta Aquarid tanpa gangguan cahaya Bulan.
Selain hujan meteor Eta Aquarid, pengamat bisa menikmati kehadiran planet-planet yang juga bisa dilihat dengan mata tanpa alat.
Setelah Matahari terbenam, ada planet Mars di ufuk barat sampai pukul 19:13 WIB. Selain si planet merah, planet Jupiter sudah tinggi di langit malam dan bisa diamati bersama sateli-satelitnya sampai jelang pukul 4 dini hari. Setelah Mars terbenam, giliran planet Saturnus yang terkenal dengan cincinnya yang terbit di ufuk timur dan perlahan-lahan merangkak naik menuju barat. Saturnus bisa diamati sejak terbit pukul 20:26 WIB sampai fajar menyingsing.
Jelang fajar, sembari berburu meteor, duo planet dalam Merkurius dan Venus terbit menyapa pengamat. Venus akan terbit terlebih dahulu pada pukul 03:07 WIB disusul Merkurius pukul 04:30 WIB.
Tempat terbaik untuk bisa menikmati hujan meteor Eta Aquarids adalah lokasi yang terbuka di horison khususnya di arah timur. Selain itu juga lokasi tersebut haruslah gelap dan tidak ada polusi cahaya.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR