Seekor hewan aneh dengan kepala unik berbentuk seperti martil ditemukan di pegunungan Malaysia dan berhasil direkam dalam video. Menurut para ahli, kemungkinan hewan tersebut merupakan spesies yang belum teridentifikasi dari genus Bipalium, atau yang lebih dikenal dengan nama cacing kepala martil.
Bukan cuma penampilan tubuhnya yang aneh, fungsi organ cacing kepala martil ini juga terbilang tak lazim. Hewan tersebut memiliki sebuah lubang di bagian bawah tubuh yang berfungsi sebagai mulut sekaligus anus.
"Saat cacing ini hendak makan, lubang multiguna mereka membentangkan faring seperti lembaran berlapis kelenjar yang diletakkan di atas mangsanya, biasanya cacing tanah," kata Peter Ducey, ahli biologi di State University of New York di Cortland.
Lembaran tersebut mengeluarkan enzim yang dapat \'melelehkan\' mangsanya, sehingga mereka dapat menyedot daging yang telah lunak. Kepala lebar seperti martil itu kemungkinan besar dilengkapi dengan organ-organ sensor untuk menemukan jejak kimiawi dari mangsa atau pasangan.
Cabang usus mereka tersebar di seluruh tubuh untuk menyebarkan nutrisi, karena cacing tak memiliki sistem peredaran darah. Sehari setelah makan, cacing itu akan mengeluarkan kotoran melalui saluran yang sama untuk makan.
Keunikan cacing ini tak berhenti sampai di situ. Karena semua spesies Bipalium merupakan hermafrodit, mereka berkembang biak dengan cara yang lebih fleksibel.
Beberapa spesies bertukar sperma melalui fertilisasi internal dan kemudian bertelur di dalam atau di atas tanah. Di samping itu, banyak pula yang bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi.
"Mereka melepaskan secuil bagian tubuh mereka saat merayap di tanah, dan kemudian potongan tersebut akan menumbuhkan semua bagian tubuh yang diperlukan... dan voila, jadilah seekor cacing baru," jelas Ducey.
Ia menambahkan, beberapa cacing bahkan bisa mengembangkan kedua metode reproduksi tersebut.
Pertanyaan lain yang muncul tentang hewan unik ini adalah: apakah mereka punya mata?
Ducey mengatakan, cacing jenis Bipalium memiliki organ mirip mata di sekeliling tepi luar kepala panjang mereka, tapi kurang diketahui bagaimana organ itu berfungsi.
"Mereka mungkin bisa melihat terang atau gelap, tapi kemungkinan tak bisa melihat bentuk gambar," tambahnya.
Selain itu, karena kepalanya terlalu lembek untuk digunakan sebagai penggali tanah, cacing kepala martil ini akan menempati lubang yang dibuat oleh hewan-hewan lain.
Cacing yang berbahaya?
Ada sekitar 100 spesies cacing kepala martil, yang ukurannya bervariasi dari beberapa inci hingga kaki, dan bisa memiliki pola serta warna yang menawan. Meskipun ada banyak literatur ilmiah tentang genus ini, banyak spesies yang belum diklasifikasikan.
Beberapa cacing kepala martil menjadi spesies invasif di luar Asia. "Bipalium kewense telah menyebar di seluruh dunia di antara tanaman-tanaman dalam pot," ujar Mary Wicksten, ahli biologi di Texas A&M University.
Cacing kepala martil mengandung racun yang sama dengan ikan buntal dan dapat berbahaya jika termakan. Karena masih banyak spesies yang belum diidentifikasi, para ahli menyarankan untuk menghindari kontak langsung jika Anda kebetulan menjumpai cacing ini.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR