Pernahkah Anda mendengar kata bekatul? Bagi masyarakat yang berada di pedesaan mungkin tidak asing dengan sisa penumbukan atau penggilingan padi ini.
Selain bermanfaat untuk pakan ternak, ternyata bekatul memiliki manfaat yang luar biasa bagi tubuh manusia.
Kandungan gizi dalam bekatul terdiri dari, vitamin A, B1, B2, B3, B12, vitamin E, Biotin, Inositol, Piridoksin, Kolin, Asam Pantotenat, Asam Folat dan Asam Aminobenzoat.
Masyarakat pedesaan pada zaman dahulu menggunakan lesung untuk menumbuk padi, sehingga bekatulnya masih menempel di bulir beras.
Nasi yang masih terdapat kandungan bekatul tersebut mereka konsumsi setiap hari. Jadi tidak heran kalau orang desa zaman dahulu tahan terhadap berbagai penyakit.
"Serat yang terkandung di bekatul itu tinggi. Jika kita mengkonsumsi serat, itu bisa membantu menghambat penyerapan gula dan lemak," kata Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK, konsultan gizi MRCCC Siloam Hospital Semanggi di Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Selain itu, bekatul juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memiliki sifat anti kanker. Sayang tak banyak masyarakat yang tahu sehingga sering hanya dijadikan pakan ternak.
Sebagian besar masyarakat menyamakan bekatul dengan dedak. Padahal, bekatul dan dedak itu berbeda.
Dedak adalah limbah penggilingan atau penumbukkan padi yang pertama. Sementara bekatul adalah sisa penumbukkan atau penggilingan padi kedua (kulit ari beras).
Saat padi digiling, kulit padi yang biasa kita kenal dengan gabah akan terpisah dari bulirnya. Butiran nasi yang biasa kita makan disebut endosperma beras.
Bekatul adalah lapisan yang melapisi endosperma. Bubuk bekatul ini umumnya berwarna cokelat muda dan memiliki rasa agak manis.
"Gamma oryzanol dalam bekatul sangat tinggi yang bisa mengendalikan kadar gula darah dan menstabilkan kolesterol. Serat yang tinggi didalamnya juga memberi rasa kenyang lebih lama," ujar Samuel.
Adapun cara mengkonsumsinya, bekatul dapat ditambahkan tepung terigu untuk pembuatan roti manis, roti kering, bolu kukus, kulit dadar gulung, dan makanan lain yang menggunakan terigu.
Bekatul juga dapat dicampurkan dalam tepung beras yang akan diolah menjadi beragam makanan lezat seperti kue cucur. Bekatul pun bisa dicampurkan ke dalam sup, bubur kacang hijau, susu cokelat, santan kelapa.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR