Baru-baru ini, banjir di Cina telah menyebabkan sebagian orang terdampar dan menciptakan penyelamatan yang dramatis.
Dalam sebuah video, terekam tim penyelamat profesional dan warga setempat sedang menyelamatkan seseorang dari banjir mematikan tersebut. Air yang deras menyebabkan banyak bangunan runtuh dan truk-truk besar hanyut seketika. Simak videonya berikut ini.
Secara historis, banjir umumnya terjadi di Cina selatan dan tengah selama musim hujan, dari bulan Juni hingga September. Namun, pemerintah Cina telah menyatakan bahwa fenomena alam esktrem seperti hujan badai dan topan lebih sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Banjir di musim ini telah menewaskan puluhan orang, jutaan orang pun terungsikan.
China Global Television Network mengatakan, tim SAR Cina semakin siap dalam menyelamatkan para korban. Mereka didukung oleh teknologi yang lebih canggih yang sedang dikembangkan, New York Times pun menulis demikian.
Pemerintah Cina juga mengeluarkan sebuah pernyataan pada Mei lalu, bahwa tim penyelamat darurat harus siaga dalam menghadapi banjir tahun ini.
Selama musim hujan tahun 2016, banjir lebih “menggila” dari biasanya dan menyebabkan tewasnya 150 orang lebih. Sepanjang tahun 2016, curah hujan meningkat sebesar 16 persen dari rata-rata.
Banjir yang ekstrem terjadi karena terpaan hujan deras setiap hari, diperburuk dengan meningkatnya suhu di seluruh dunia. Beberapa penelitian mengatakan bahwa iklim yang memanas membuat monsun—iklim yang ditandai oleh pergantian arah angin dan musim hujan atau kemarau selang lebih kurang enam bulan—semakin parah di Asia.
Menurut Nasa’s Earth Observatory, Cina sering diterpa hujan lebat setelah dihantam El Nino. Penelitian telah menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat membuat El Nino lebih dahsyat. Namun, sulit untuk menentukan satu fenomena alam ekstrem secara langsung karena perubahan iklim.
Selain itu, dampak banjir di wilayah ini telah memburuk karena adanya pembangunan dan infrastruktur. Unsur alam seperti hutan mangrove dan hutan di sekitar sungai itu telah dilenyapkan dan diaspal untuk pembangunan jalan dan gedung. Padahal, elemen alam tersebut berfungsi sebagai penghalang meningkatnya air banjir.
Dalam beberapa waktu terakhir, banyak orang pindah ke kawasan ini untuk mencari pekerjaan di pabrik. Naasnya, mereka terkena dampak kerusakan banjir, baik pada keluarga maupun pekerjaan. Perusahaan di sana pun nampaknya lebih sengsara akan hal itu.
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR