Dengan menggunakan teknik ini, para peneliti mampu mendeteksi 19 dari setiap 20 pasien dengan kanker dengan benar. Berdasarkan pengujian pada para pasien tersebut, tes ini juga mampu mengidentifikasi penyakit metastasis dengan akurasi keseluruhan 94 persen.
Baca Juga: Kematian Akibat Kanker Naik Menjadi 10 Juta di Seluruh Dunia
Tes ini tidak hanya bisa mengidentifikasi jenis kanker primer. Jadi, hasil pengujian ini menunjukkan bahwa tes ini bisa menjadi rute investigasi pertama yang penting untuk pasien dengan gejala nonspesifik yang tidak mengarah ke organ tertentu.
"Tujuannya adalah untuk menghasilkan tes kanker yang dapat dilakukan oleh [dokter] mana pun," kata Fay Probert, pemimipin penelitian ini.
"Kami membayangkan bahwa analisis metabolomik darah akan memungkinkan triase pasien yang diduga menddertita kanker secara akurat, tepat waktu, dan hemat biaya dan dapat memungkinkan penentuan prioritas para pasien yang lebih baik berdasarkan informasi awal tambahan yang diberikan tes ini pada penyakit mereka."
Baca Juga: Studi: Makan Jamur Setiap Hari Bisa Mengurangi Separuh Risiko Kanker
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR