Jumlah korban tewas akibat banjir yang melanda Asia Selatan telah meningkat di atas 1.000 orang, menurut pernyataan beberapa pejabat pada Kamis, 24 Agustus 2017. Tim penyelamat mencoba mencari jutaan orang yang terdampar akibat bencana monsun terburuk dalam beberapa tahun terakhir di kawasan ini.
Ribuan tentara dan petugas darurat telah ditempatkan di India, Bangladesh dan Nepal, di mana pihak berwenang mengatakan bahwa total 1.009 mayat telah ditemukan sejak 10 Agustus silam, ketika curah hujan yang intens mulai menurun.
Menurut Anirudh Kumar, seorang pejabat manajemen bencana alam terkemuka, 26 mayat ditemukan di Bihar—sebuah negara bagian di India timur—menambah korban tewas di sana hingga 367 jiwa, pada Rabu lalu.
Artikel terkait: Video: Penyelamatan Dramatis Saat Banjir Ganas Menerjang Cina
"Kami masih memiliki hampir 11 juta orang yang terkena dampak di 19 distrik di negara bagian tersebut," katanya kepada AFP. Kumar menambahkan, 450.000 pengungsi banjir telah berlindung di tempat perlindungan pemerintah.
Di negara bagian Uttar Pradesh, banjir telah menenggelamkan hampir setengah dari 220 juta penduduk negara bagian di India yang paling padat penduduknya itu. Juru bicara Badan Penanggulangan Bencana, TP Gupta, mengatakan kepada AFP bahwa 82 orang telah meninggal dan lebih dari 2 juta penduduk terkena bencana di sana.
Di sisi lain, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut bencana yang melanda negara bagian perbatasan Nepal—di mana 146 orang meninggal dan 80.000 rumah hancur—sebagai banjir terburuk dalam 15 tahun terakhir.
Kementerian Dalam Negeri Nepal memperingatkan bahwa jumlah korban yang meninggal dapat bertambah saat tim bantuan menjangkau lebih banyak daerah terpencil di negara pegunungan yang miskin itu.
Di wilayah Himalaya di India barat laut, tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras telah menewaskan 54 orang. Salah satu yang terparah adalah adanya banjir bandang yang menyapu dua bus di lereng gunung.
Baca juga: Penyelamatan Diri Dramatis Seorang Perempuan dari Banjir Lumpur di Peru
Situasi perlahan mereda di Benggala Barat dan Assam. 223 orang meninggal dunia akibat banjir yang melanda dua negara bagian di timur dan utara India tersebut.
Banjir di Assam—gelombang kedua yang melanda negara bagian dalam waktu kurang dari 4 bulan—telah menghancurkan negara ini secara luas, membunuh 71 orang dan satwa liar asli, termasuk harimau Benggala dan 15 badak bercula satu yang langka.
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR