Seorang ibu bernama Desy Puspita Yulida mengunggah kisah usus buntu yang dialami putrinya, Salma, melalui akun Facebooknya, pada Minggu (8/10/2017)
Kisah Desy mencuri perhatian netizen dan menjadi viral. Pasalnya, usus buntu yang dialami Salma disebut-sebut lantaran karena kerupuk mentah yang direndam tetapi tetap kenyal.
Hingga Selasa (10/10/2017), posting-an Desy sudah mendapatkan reaksi dan komentar dari belasan ribu warganet.
Desy dengan huruf kapital memberikan judul unggahannya itu: Bahaya Makan Seblak dari Kerupuk Mentah yang Direndam tapi Tetap Kenyal.
Ceritanya, sepulang sekolah Salma mengalami sakit perut. Setelah beberapa saat, perutnya tidak bisa digerakkan sama sekali, seperti keram usus.
Desy lantas membawa Salma ke RS Immanuel Kopo Bandung. Saat diperiksa oleh dokter Instalasi Gawat Darurat, Salma muntah-muntah dan diare.
"Lalu diadakan pemeriksaan cek darah dan rontgen. Hasilnya asam lambung naik, leukosit sel darah putihnya 14.000 lebih," tulis Desy.
Keesokan harinya usai cek darah dan ronsen, dokter spesialis bedah anak menjelaskan bahwa terjadi pembengkakan pada usus dan terjadi usus buntu.
Desy mengatakan, dokter juga berpesan apabila setelah pulang dari rumah sakit Salma masih merasa sakit perut, maka harus puasa selama enam jam dan segera dioperasi.
"Kalau tidak, ususnya akan pecah. Kalau ususnya sudah pecah, akan mengganggu rahim dan efek ke depannya tidak bisa punya anak.Naudzubillah (tiga emoji sedih), penjelasan dokter sungguh sangat bikin dada sesak," lanjut Desy mengisahkan.
Kemudian, Desy juga bercerita bahwa dokter bertanya tentang kesukaan Salma makan seblak. Salma sendiri yang mengiyakan.
Si dokter, kata Desy, mengaku sudah mengoperasi usus buntu ratusan orang dalam setahun ini karena makan seblak. Desy pun kembali bertanya kepada dokter, mengapa anaknya bisa terkena usus buntu padahal tidak terlalu suka makan makanan pedas.
" Usus buntu yang ibu alami bukan karena cabainya. Tetapi karena kerupuk mentah kalau disimpan dalam air tapi tidak hancur, malah jadi kenyal. Kebayang enggak bu, akan bagaimana? Begitu pun dalam usus kita. Kerupuk itu tidak akan hancur," kata Desy.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR