Anda mungkin pernah mendengar kiasan “berkeringat darah”. Namun, ternyata ini adalah kondisi medis yang sebenarnya dapat terjadi, seperti yang ditunjukkan oleh kasus seorang wanita berusia 21 tahun di Italia.
Wanita tersebut mengalami kondisi medis yang langka pada tubuhnya. Tidak seperti manusia pada umumnya, wanita ini mengeluarkan keringat berupa "darah segar".
Menurut dokternya, wanita itu datang ke rumah sakit dan melaporkan kejadian dimana selama tiga tahun terakhir tubuhnya mengeluarkan darah dari wajah dan tangannya. Saat dilakukan tes, ternyata cairan tersebut memang benar darah.
Namun, hal yang mengherankan adalah tidak ada luka atau pemicu lainnya yang dapat menjadi penyebab keluarnya darah tersebut. Dokter mendiagnosis kondisi langka yang dialami wanita itu dikenal dengan hematohidrosis.
Setelah ditelusuri, ternyata kasus keluarnya cairan darah dari dalam tubuh itu bukan yang pertama kali terjadi. Ribuan tahun yang lalu, pada awal abad ketiga Sebelum Masehi, Aristoteles pernah menulis kisah orang-orang yang mengeluarkan keringat darah.
Artikel terkait: Makhluk Misterius Pemakan Daging Gerogoti Kaki Remaja Ini
Dikatakan bahwa Yesus dari Nazarus berkeringat darah pada malam sebelum eksekusi, dan Leonard da Vinci melaporkan sebuah kasus seorang tentara yang berkeringat darah sebelum peperangan.
Pada tahun 1996, dua orang dokter mempresentasikan sebuah klasifikasi berdasarkan 76 kasus dari abad ke-17 sampai 1980. Namun, menurut Jacalyn Duffin, yang menulis sebuah laporan tambahan untuk laporan kasus tersebut, mengatakan bahwa hingga saat ini ilmu kedokteran belum dapat memverifikasi kebenaran penyakit itu. Bahkan, sampai akhir 2012, Buku Teks Mahakudus Dermatologi mencatat bahwa hematohidrosis belum dikonfirmasi oleh sains.
Ada kasus yang lebih baru. Peneliti dan dokter telah mengirimkan laporan seorang pria berusia 72 tahun dengan kondisi serupa di tahun 2009, seorang anak laki-laki berusia 13 tahun pada tahun 2010, seorang wanita berusia 18 tahun dan gadis berusia 12 tahun pada tahun 2013.
Dalam artikel History and Review, Duffin menulis bahwa ia menemukan ada kisaran 28 kasus yang sama terjadi dalam kurun waktu 13 tahun terakhir dan terus terjadi peningkatan.
Hingga saat ini, para peneliti masih belum mengetahui dengan pasti penyebab keluarnya darah dari dalam tubuh tersebut. Beberapa peneliti menduga hal itu mungkin ada kaitannya dengan tekanan emosional yang serius.
Baca juga: Sindrom Sleeping Beauty, Kelainan yang Tidak Seindah Namanya
Dugaan tersebut sejalan dengan kasus pasien berusia 21 tahun ini. Wanita tersebut mengatakan bahwa darah dapat keluar kapan saja, bahkan saat ia sedang tidur. Rata-rata darah akan keluar selama satu sampai lima menit. Sedangkan bila kondisi mentalnya sedang tertekan, pendarahan akan menjadi lebih intens.
Keadaan langka ini nyatanya mempengaruhi kehidupan sosialnya. Dia mengisolasi dirinya sendiri karena kondisi yang dialami tubuhnya, dan melaporkan gejala yang konsisten dengan depresi dan gangguan panik.
Sebagai langkah pengobatan, dokter memberikan obat tekanan darah tinggi dan anti depresi untuk mengobati kasus hematohidrosis sebelumnya. Meski kondisinya membaik, pendarahan belum dapat berhenti sama sekali.
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR