Melihat adanya tanduk pada fosil betina dan jantan, Dr Grossman berkata bahwa perlu ada pertimbangan dari asumsi ilmuwan sebelumnya bahwa ossicones berevolusi untuk menarik perhatian betina.
Asal-usul Jerapah
Para ilmuwan menyebut, sampai saat ini hanya tersisa dua anggota keluarga Giraffid yang masih hidup.
"Jerapah yang sering kita temukan di kebun binatang dan okapi (yang memiliki kaki belakang zebra dan tinggal di hutan hujan Afrika tengah)," ujar Dr Solounias, rekan peneliti dari Museum Sejarah Alam Amerika di New York.
Jika pendapat sebelumnya menyatakan bahwa jerapah modern adalah gabungan empat spesies yang berbeda, Solounias berkata bahwa sebetulnya ada 30 spesies Giraffid dalam sejarah.
Keluarga Giraffid mulai muncul sekitar awal Miosen, 23 juta tahun lalu, di kawasan yang sekarang menjadi Pakistan dan India.
Keanekaragaman terbesar ditemukan di Pulau Samos Yunani, dekat Turki, di mana Giraffid bercabang hingga menjadi delapan sampai sembilan spesies yang berbeda. Di waktu yang sama, Decennatherium rex berkeliaran di Spanyol.
Dr Ríos menggunakan informasi dari temuan fosil baru untuk menggambar ulang pohon keluarga Giraffid.
Pohon baru ini menempatkan jerapah dan okapi relatif jauh secara evolusioner. Peneliti juga tetap menambahkan pemahaman tentang hewan dan hubungannya.
Pohon keluarga baru disebut sebagai langkah pertama untuk mengungkap dari mana asal jerapah.
"Kualitas fosil dan yang lainnya di situs tersebut menunjukkan bahwa akan ada lebih banyak temuan penelitian di sana", kata Dr Ríos.
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Fosil Nenek Moyang Luruskan Asal Usul Jerapah yang Membingungkan.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR