"Ukiran ini menunjukkan kemampuan dan minat mereka terhadap seni representasional, terutama gerakan dan anatomi manusia, di luar apa yang pernah kita bayangkan. Semua itu kemudian dikombinasikan dengan fitur bergaya yang khas, sehingga menjadi begitu luar biasa."
Keterampilan dan kecanggihan yang dibutuhkan untuk membuat ukiran rumit semacam itu tidak ada bandingannya dengan apa pun dari zaman tersebut. Begitu detail hingga hanya dapat dilihat dengan mudah menggunakan lensa kamera fotomikroskopi. Beberapa detail yang diukir pada batu tersebut bahkan ada yang berukuran setengah millimeter.
Para ahli menduga bahwa ukiran tersebut mungkin dibuat dengan bantuan kaca pembesar, meski sejauh ini arkeolog belum menemukan alat semacam kaca pembesar dari zaman itu.
Apa tepatnya yang digambarkan oleh ukiran halus itu masih menjadi misteri. Tetapi para peneliti meyakini bahwa karya seni itu menggambarkan legenda yang telah begitu terkenal pada masanya.
Baca juga: Berkat Fosil Ini, Bentuk Asli "Dinosaurus Tank" Semasa Hidupnya Terungkap
"Ini akan menjadi barang bernilai dan berharga, yang tentunya merupakan perwakilan dari peran Prajurit Griffin di masyarakat Mycenaean," jelas peneliti Shari Stocker dari University of Cincinnati.
Masih belum diketahui siapa sebenarnya Prajurit Griffin, namun ia akan dikenang karena benda-benda dari pemakamannya berkontribusi terhadap antropologi, arkeologi dan sejarah seni.
Penelitian terhadap artefak-artefak yang ditemukan di makamnya akan terus berlanjut, dan tak diragukan lagi, kata peneliti, ada lebih banyak kejutan di masa yang akan datang. Tapi tampaknya, kejutan lain akan sulit mengalahkan Pylos Combat Agate.
"Ukiran ini harus disertakan dalam semua teks sejarah seni yang akan datang, dan akan mengubah cara seni prasejarah dilihat," kata Stocker.
Rincian tentang batu permata dan artefak yang ditemukan di makam tersebut dipublikasikan di jurnal Hesperia.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR