Arkeolog menemukan jalan tersembunyi di bawah kuil peninggalan peradaban Maya yang berusia 1.000 tahun. Terowongan tersebut ditemukan di bawah piramida Kulkulkan, yang merupakan bagian dari situs arkeologi Chichen Itza di Yukatan, Meksiko.
Para ahli menduga, terowongan tersebut mengarah ke lubang air alami atau lebih umum dikenal sebagai cenote, yang ditemukan di bawah kuil pada tahun 2015.
Cenote terbentuk ketika lapisan batuan kapur runtuh, sehingga mengungkap air tanah di bawahnya. Beberapa cenote tersebut diduga telah digunakan oleh masyarakat Maya kuno sebagai tempat pengorbanan manusia. Pasalnya, dalam ekspedisi terakhir, para peneliti menemukan tulang belulang manusia di cenote-cenote lain di bawah Chichen Itza.
(Baca juga: Sistem Irigasi yang Buruk Sebabkan Keruntuhan Bangsa Maya)
Para peneliti dari Great Mayan Aquifer Project yang dipimpin oleh arkeolog bawah air Guellermo de Anda, menemukan terowongan tersembunyi itu dengan menggunakan teknik pencitraan canggih.
Mereka menggunakan radar berbentuk lidar penetrasi darat untuk mengirim sinyal elektromagnetik melalui dinding dan elemen arsitektural lain dari piramida dan sekitarnya, untuk memetakan bangunan utama di bawah tanah dalam bentuk 3D.
Tim tersebut menemukan pintu masuk yang potensial di dalam kamar pemakaman kecil yang disebut osuarium. Para peneliti telah menjelajahi area tersebut selama enam bulan terakhir. Mereka yakin, pintu masuk itu telah disegel oleh para penduduk Maya kuno.
(Baca juga: Remaja 15 Tahun Temukan Kota Bangsa Maya yang Hilang)
"Melalui osuarium, kita bisa memasuki gua di bawah bangunan kuil, dan di sana kami menemukan jalan yang terblokir, kemungkinan ditutup oleh bangsa Maya kuno sendiri. Kami akan mencoba membukanya untuk melihat apakah jalur ini akan mengarahkan kita ke pintu masuk cenote di bawah kuil," ujar De Anda kepada El Universal.
Sejauh ini, mereka tahu terowongan itu ada, tapi mereka berharap bisa menemukan jalan masuk ke terowongan dan berharap bisa menjelajahinya secara fisik.
(Baca juga: 5 Peradaban Kuno yang Runtuh Akibat Perubahan Iklim)
"Pertama, kami ingin membuktikan keberadaannya karena belum ada seorangpun yang melihatnya. Kami hanya memiliki gambar-gambar, maka kami harus menjelajahinya," ujar De Anda.
Para periset berharap, jalur rahasia tersebut akan mengungkapkan \'geografi suci\' situs tersebut beserta rincian baru tentang kepercayaan kuno suku Maya.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR