Impian masyarakat untuk dapat tinggal di dalam kota atau daerah yang “cerdas” nampaknya akan segera terwujud. Kalaupun belum dapat terwujud dalam waktu dekat, setidaknya masyarakat dapat merasakan seperti apa nantinya. Pasalnya, Telkom, sebagai Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) yang fasih akan teknologi komunikasi sudah memulai sebuah program untuk mendukung hal tersebut, Living Lab Smart City Nusantara.
Living Lab Smart City Nusantara adalah sebuah laboratorium di mana setiap orang dapat secara langsung merasakan dan mengalami seperti apa wujud dari smart city yang sebenarnya. Attila (27), seorang pengunjung asal Jakarta mengatakan bahwa dirinya terbantu dengan adanya lab ini. Attila tidak lagi bingung dengan konsep kota cerdas yang belakangan banyak dibicarakan. “Iya sudah ngerti sekarang kenapa disebut smart city”, terang Attila yg awalnya mengira smart city adalah kota dengan fitur wifi dan cctv.
Lab yang terletak di dalam kantor Telkom - Gunung Sahari, Jakarta Pusat ini memiliki berbagai “wahana” dengan pendekatan visual, auditory dan kinestetik. Dengan pengalaman yang melibatkan tiga indera ini, masyarakat semakin dapat merasakan fungsi smart city secara nyata.
Baca juga: Astronom Amatir Temukan Kembali Satelit NASA yang Hilang Selama 13 Tahun
Memasuki usia dua tahun bengkel ini berdiri, Telkom, sebagai operator nampaknya boleh berbangga diri. Bukan tanpa alasan, bengkel ini sudah menerima kunjungan dari banyak pejabat daerah. Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, pernah bertandang untuk memuaskan rasa ingin tahunya akan konsep kota cerdas. Bupati Sleman, Sri Purnomo, dan sejumlah pejabat terkait juga sudah pernah datang.
Data hari ini (2/2/2018) mencatat sudah ada 5 gubernur/wakil, 20 walikota/wakil, dan 51 bupati/wakil yang sudah datang untuk “mencari ilmu”.
Tepat hari ini juga, Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc datang mengunjungi kawasan pintar di lantai 3 Gedung Telkom ini.
Mereka yang datang menuju kawasan pintar berdesain industrial modern ini ingin tahu lebih dalam konsep smart city seperti apa yang sesuai dengan daerah pemerintahannya. Walupun setiap daerah di Indonesia berbeda karakteristik, namun Program ini tetap dapat diaplikasikan.
Hal ini sesuai dengan tujuan dasar Smart City Nusantara, yakni menciptakan kota atau daerah yang cerdas dengan menyesuaikan kondisi kebutuhan spesifik masing-masing wilayah dan berbagai kearifan lokalnya.
Bukan hanya untuk mengedukasi pemerintah dan masyarakat, namun program yang diresmikan pada 19 Mei 2016 ini juga berfungsi sebagai umpan balik bagi Telkom untuk dapat mengetahui kebutuhan setiap daerah di Indonesia — pada akhirnya jg akan berguna bagi pemerintah pusat maupun daerah. Dengan fungsi ini, Smart City Nusantara akan selalu berkembang.
Baca juga: Ini Rahasia Menjadi Lebih Kreatif Menurut Sains
Melalui berbagai komponen seperti Digital Broadband Infrastruktur sebagai platform dasar dan 7 vertical solution (terdiri dari: Smart Government, Smart Education, Smart healthcare, Smart Security, Smart Transportation, Smart Environment dan Smart Citizen) Telkom berharap dapat menciptakan dan mengeduksi masyarakat beserta pemerintah untuk siap dalam kehidupan yang lebih baik.
“Target terdekat kami adalah mengevaluasi perjalanan program ini dan mengembangkannya menjadi lebih efisien dan efektif, sehingga semakin tepat sasaran”, ucap Dian Rachmawan selaku Direktur Enterprise and Business Service PT Telkom yang juga menyudahi kedatangan kami di dalam “cuilan masa depan” ini.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR