Ia merupakan “ikan kadal” yang langsing, berahang panjang, dan memiliki gigi halus. Panjangnya sekitar 16 inci. Ikan ini diduga berenang di perairan Amerika Selanan 90 juta tahun yang lalu. Mereka mengincar organisme kecil seperti krustasea, larva dan moluska.
Candelarihynchus padillai tidak memiliki persamaan dengan ikan modern. Namun, kemampuannya untuk bermigrasi ke wilayah yang jauh, membuatnya hampir mirip dengan barakuda.
Ini merupakan fosil pertama dari sejenisnya yang terlihat di Amerika Selatan, dan penemuannya pun hampir utuh. Karena bentuknya dua dimensi, fosil tersebut bisa bertahan selama bertahun-tahun, meskipun para pengunjung sering menginjaknya.
Penemuan fosil di Amerika Selatan sangat jarang – hanya terbatas pada Brazil saja.
(Baca juga: Video: Penyelamatan Ikan Rawa Raksasa dari Banjir)
Penemuan ini memberikan wawasan mengenai bagaimana ikan itu tersebar di seluruh lautan. Juga bisa memberi petunjuk bagaimana ia menyesuaikan diri dengan lingkungan yang semakin berubah.
“Kami menemukan keragaman baru di daerah tropis,” kata Vernygora.
Sayangnya, para peneliti kehilangan kontak dengan anak laki-laki yang menemukan fosil tersebut. Mereka hanya memiliki nama dan e-mailnya. Oleh sebab itu, dengan adanya publikasi penelitian ini, para peneliti berharap mereka bisa bertemu lagi dengan bocah tersebut agar bisa memberikan penghargaan.
“Dengan senang hati kami akan memberikan salinan penelitian. Juga berterima kasih kepadanya karena telah memberi kami penemuan yang menakjubkan,” tambah Vernygora.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR