Gejala kanker otak pada umumnya sulit dikenali karena bisa sangat mirip dengan penyakit lainnya yang lebih ringan. Itu sebabnya banyak orang yang memiliki kanker otak sering terlambat didiagnosis dan pada akhirnya, terlambat mendapatkan pengobatan. Baca terus artikel ini untuk mengenali berbagai gejala yang biasa ditimbulkan oleh kanker otak. Dengan begitu, Anda bisa lebih cepat mendapat pengobatan.
Kejang adalah salah satu gejala kanker otak yang pertama kali muncul, terutama jika Anda tidak pernah memiliki riwayat kejang sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh tumor kanker yang mengiritasi otak sehingga membuat sel saraf otak bekerja tidak terkendali, dan menyebabkan anggota tubuh Anda bergerak menyentak tiba-tiba.
Gejala kejang tidak selalu kelojotan. Anda bisa mengalami kejang hebat di seluruh tubuh, sentakan (kedutan) di bagian tubuh tertentu, kekakuan satu anggota badan, atau sensasi kaku di salah satu bagian wajah. Kejang juga dapat berupa perubahan sensasi (penglihatan, penciuman, atau pendengaran) tanpa kehilangan kesadaran, bengong sesaat, mata mendelik sekejap, atau tanda lain yang tidak disadari penderita bahkan orang di sekitarnya.
(Baca juga: Hati-hati, Pola Konsumsi Garam Berlebih Dapat Mempengaruhi Kerja Otak)
Selain kejang, sakit kepala adalah gejala awal lainnya yang timbul akibat kanker otak. Akan tetapi, apa bedanya sakit kepala gejala kanker otak dengan sakit kepala biasa?
Menurut Mike Chen, ahli bedah saraf di City of Hope Hospital di California, sakit kepala bisa jadi gejala kanker otak apabila hadir mendadak, terjadi terus-menerus, dan cenderung memburuk karena tidak kunjung mempan diobati pakai obat biasa.
Sakit kepala tanda kanker otak juga seringnya terjadi saat Anda bangun pagi, akibat adanya peningkatan tekanan otak selama berbaring di tempat tidur dalam jangka waktu lama.
Tingkat keparahan sakit kepala dapat sangat bervariasi, tergantung dari besar-kecilnya ukuran tumor kanker atau seberapa cepat pertumbuhan tumor tersebut.
Setiap gerak tubuh diatur dan dikendalikan oleh otak. Adanya tumor kanker bisa mengganggu kerja otak ini, sehingga menyebabkan tubuh kehilangan fungsi geraknya. Kelemahan tubuh bisa terjadi di satu sisi saja atau keduanya.
Kanker otak juga bisa menyebabkan tubuh mengalami mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki. Mati rasa dan kesemutan terjadi karena tumor berkembang di batang otak, tempat di mana otak terhubung dengan sumsum tulang belakang.
Tumor otak yang menyerang atau berada di dekat saraf mata bisa menyebabkan penglihatan ganda, penglihatan kabur, dan kehilangan penglihatan bertahap. Anda mungkin juga melihat titik-titik putih atau bentuk acang yang mengapung di jarak pandang Anda.
Namun sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari berbagai gangguan penglihatan ini sebagai gejala kanker otak. Anda bahkan mungkin tidak begitu memperhatikan perubahan penglihatan mata Anda sampai Anda terus-menerus mengalami keteledoran saat beraktivitas, misalnya kejedot tembok karena salah memperkirakan jarak atau bahkan kecelakaan mobil berulang kali.
Terlebih, tingkat keparahan perubahan penglihatan ini bisa berbeda pada setiap pasien kanker, tergantung pada ukuran dan jenis tumornya.
Bicara gagap atau terbata-bata, berbicara melantur, hingga kesulitan mengucap nama benda padahal sudah di ujung lidah adalah gejala kunci dari kanker otak lobus frontal atau temporal. Lobus adalah area otak yang terkait dengan fungsi motorik dari pemahaman bahasa dan bicara.
(Baca juga: Wanita Tua Ini Fasih Berbicara Bahasa Inggris Setelah Stroke)
Kanker otak bisa menyebabkan gangguan kognitif, seperti sulit mengingat, konsentrasi buruk, mudah bingung atau linglung, kesulitan berpikir jernih, kesulitan memproses informasi, dan kesulitan memahami apa yang orang lain katakan.
Fungsi motorik dan koordinasi tubuh dikendalikan oleh batang otak. Jika ada tumor ganas di bagian otak ini, Anda cenderung mudah untuk kehilangan keseimbangan yang bisa ditandai dengan merasa goyah ketika berdiri; berdiri miring ke satu sisi tanpa disadari; sering jatuh; hingga sulit berjalan, terutama dalam kegelapan.
Masalah keseimbangan juga merupakan gejala silent multiple sclerosis, itu sebabnya gejala kanker otak seringkali salah didiagnosis. Maka, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter jika Anda mencurigai gejala-gejala di atas terjadi pada Anda.
Artikel ini pernah tayang di hellosehat.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR