Delgado menambahkan, Department of Health and Human Services telah melakukan penyelidikan terhadap peristiwa peracunan kelinci-kelinci tersebut. Mereka bahkan ingin bekerja sama dengan para relawan untuk menemukan solusinya.
Sementara itu, Tina Drouin, yang mendirikan grup penyelamatan hewan, Vegas Bunny Rescue, skeptis dengan upaya pemerintah tersebut. Sebab, sebelumnya, mereka pernah menyatakan, “menyediakan makanan dan air untuk kelinci liar harus segera dihentikan”.
“Pada dasarnya, mereka memang menginginkan kelinci-kelinci itu kelaparan,” ujar Drouin.
Hewan peliharaan yang tidak diinginkan
Kelinci merupakan hewan ketiga yang sering diabaikan di Amerika Serikat setelah kucing dan anjing. Kesalahpahaman bahwa kelinci mudah dipelihara, seperti hamster, kadang memicu pembelian impulsif. Padahal, kelinci bisa hidup sampai 12 tahun dan memerlukan perawatan khusus.
Karena perusahaan asuransi dan dokter hewan mengklasifikan kelinci sebagai hewan peliharaan eksotis, biaya kebirinya bisa mencapai 250 dollar AS.
“Sangat sulit menjadi pemilik kelinci di Las Vegas,” kata Drouin. Hanya ada dua atau tiga dokter hewan yang mau merawat hewan peliharaan eksotis, itu pun membutuhkan dua bulan untuk mendapatkan janji temu.
(Baca juga: Peneliti: Jangan Beri Daging Mentah Pada Hewan Peliharaan)
Menurut Drouin, inilah alasan mengapa banyak orang yang akhirnya membuang kelinci mereka. Para pemilik itu tidak menyadari bahwa kelinci sulit bertahan hidup di alam terbuka.
Sebelum peristiwa peracunan ini, kehidupan di tempat pembuangan kelinci sudah sangat menyiksa. “Kami pernah menemukan potongan kaki dan ekor kelinci yang telah hancur. Anjing hutan menyerang mereka di malam hari. Sementara elang memburu kelinci di siang hari. Lebih seramnya lagi, kami melihat seorang pria membawa anjing peliharaannya dan membiarkan mereka memakan kelinci,” cerita Drouin.
Saat ini, kelompok penyelamat hewan tersebut hanya bisa bergantung pada donasi dan orang baik yang bersedia mengadopsi dan menyelamatkan kelinci-kelinci buangan tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR