Sebuah laporan baru yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports pada Jumat (2/3/2018) mengungkapkan adanya koloni super penguin Adelie di Kepulauan Danger yang jarang dipelajari.
Penemuan koloni super ini, seperti penemuan hebat lainnya, berawal dari guano atau kotoran. Ketika mengamati foto satelit Kepulauan Danger, para peneliti di Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) menyadari banyaknya bekas guano di bebatuan pulau tersebut. Hal ini mengindikasikan adanya populasi penguin yang luar biasa besar.
Para peneliti kemudian memimpin sebuah ekspedisi pada tahun 2015 menuju Kepulauan Danger dan membuktikan dugaan mereka. Berdasarkan perhitungan peneliti, ada sekitar 1,5 juta penguin yang membangun sarang di pulau tersebut.
Baca juga: Dilema Iklim yang Kejam Bagi Penguin Raja: Makan atau Berkembang Biak?
Dengan jumlah tersebut, koloni super ini menjadi salah satu koloni penguin Adelie terbesar di dunia, sekaligus membantah anggapan bahwa jumlah penguin telah menyusut jauh selama 40 tahun terakhir.
Salah satu penulis, Stephanie Jenouvrier yang juga pakar ekologi burung laut di WHOI, mengatakan, populasi Adelie di timur semenanjung Antartika berbeda dengan yang kita lihat di barat. Apakah ini ada hubungannya dengan kondisi es laut di sana? Atau makanan? Itu adalah sesuatu yang belum kita ketahui.
Baca juga: Inilah Penguin Terbesar Kedua di Dunia dalam Sejarah
Walaupun masih dipenuhi tanda tanya, ada satu hal yang pasti: wilayah ini harus dilindungi dari aktivitas manusia. Sejauh ini, proposal untuk memasukkan Kepulauan Danger sebagai wilayah kelautan yang dilindungi sedang dipertimbangkan oleh Komisi Internasional untuk Konservasi Sumber Daya Hidup Kelautan Antartika.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jejak Kotoran Ungkap Keberadaan Koloni Super Berisi 1,5 Juta Penguin".
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR