Kematian Sudan, badak putih jantan terakhir di dunia membuat spesiesnya punah. Kini hanya ada dua badak putih di dunia yang berjenis kelamin betina. Namanya Najin dan Fafu.
Para ahli berkata satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan spesies ini adalah dengan proses bayi tabung. "Ini adalah situasi yang sangat buruk," kata Colin Butfield, kepala kampanye konservasi WWF, dilansir dari kompas.com.
Baca juga : Sudan, Badak Putih Utara Terakhir Telah Tiada
Setelah Sudan, sebetulnya banyak hewan lain yang juga terancam punah. Beberapa di antaranya seperti ikan lumba-lumba Vaquita, spesies ikan sangat langka yang ditemukan pada 1958. Ada juga spesies badak Jawa, badak Sumatera, badak hitam, macan tutul amur, gajah hutan, dan orangutan Kalimantan. Populasi mereka kini kurang dari 100 ekor.
Persatuan Internasional untuk Pelestarian Alam (IUCN) memiliki daftar merah status kepunahan berbagai spesies tumbuhan, mamalia, burung, amfibi, dan hewan laut, yang dikelompokkan ke dalam tujuh kategori secara global.
Tujuh daftar merah kepunahan itu meliputi: berisiko rendah (least concern), hampir terancam (near threatened), rentan (vulnerable), genting (endangered), kritis atau terancam punah (critically endangered), punah di alam liar(extinxt in the Wild), hingga punah (extinct).
Saat ini, ada 5.583 spesies yang terancam punah. Data tahun 2017 menambahkan 26 spesies berstatus terancam punah. November 2016, IUCN memperkirakan hanya ada 30 lumba-luma vaquita yang tersisa. Kemungkinan besar mereka akan punah dalam satu dekade ke depan.
Cara penghitungan populasi
Memang, angka yang dimiliki IUCN tidak selalu tepat. Namun, pihaknya mengklaim telah menggunakan berbagai metode untuk menghasilkan perkiraan terbaik.
Baca juga: Badak Berambut Wol dari Zaman Es Direkonstruksi Kembali
Saat menghitung mamalia darat misalnya, para ahli konservasi akan mengkombinasikan beberapa metode. Antara lain pelacak GPS, kamera tersembunyi untuk mengidentifikasi tanda khas hewan, jejak perburuan, kotoran, jejak kaki hewan, dan bekas goresan di pohon.
Mereka kemudian menggunakan informasi tersebut untuk memperkirakan hal-hal seperti jumlah hewan dan berapa banyak spesies yang ada di suatu daerah.
Spesies baru ditemukan setiap tahun Butfield berkata temuan spesies baru tidak akan menambah stok makhluk hidup di dunia. Sebab, matinya satwa liar terjadi dengan sangat cepat. Bahkan, peneliti percaya beberapa spesies akan punah sebelum kita tahu bahwa spesies itu ada.
Saat para ahli memberikan status terancam punah pada spesies tertentu, ini bukan hanya soal angka. Dalam beberapa kasus, spesies dengan jumlah populasi tinggal 500 ekor disebut lebih terancam punah dibanding spesies yang populasinya 300 ekor.
Hal seperti ini bisa terjadi bila spesies tersebut memiliki siklus reproduksi panjang, yang artinya tidak dapat cepat tumbuh dan berkembang biak. Spesies yang habitatnya di hutan hujan tropis juga tidak bisa hidup di jenis habitat lain.
Artinya, jika sesuatu terjadi pada sistem sungai utama maka seluruh spesies yang ada di sana bisa musnah. Terlepas dari seberapa besar populasi lokalnya. Hal ini dapat berdampak pada spesies lain dalam sistem yang sama.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR