Tentukan dulu apa alasan ingin mengunggah foto si kecil di media sosial, apakah sekedar membagikan atau sekaligus berbagi informasi seputar perkembangan anak.
Apakah foto ini pantas untuk dibagikan di media sosial?
Ini adalah bagian terpenting sebelum memutuskan untuk membagikan foto anak di media sosial. Perhatikan dulu seperti apa gaya atau postur si kecil di dalam foto. Sebab, postur-postur yang terkesan sepele dapat memberikan celah bagi orang jahat untuk memanfaatkan foto si kecil untuk hal-hal yang buruk.
Hindari foto-foto bernuansa vulgar atau terbuka yang dapat membahayakan si kecil, misalnya foto saat si kecil sedang mandi, saat sedang sakit, dan foto yang memuat identitas atau hal-hal detil si kecil.
Siapa saja yang boleh melihat foto ini?
Yang tidak kalah penting adalah mengatur privasi atau siapa saja yang boleh melihat foto si kecil. Agar lebih aman, pastikan foto anak hanya bisa dilihat oleh keluarga dan orang-orang yang kita kenal saja. Ubah pengaturan privasi akun media sosial agar lebih tenang saat mengunggah foto si kecil.
Keputusan untuk membagikan foto anak di media sosial memang sepenuhnya ada di tangan kita. Namun yang perlu dicatat, selalu minta izin atau persetujuan si kecil terlebih dahulu, apalagi bila anak sudah cukup umur. Sebab bagaimanapun, foto yang kita unggah adalah hak pribadinya yang harus mendapat “lampu hijau” dari dirinya dulu sebelum diunggah oleh orang lain, layaknya pada orang dewasa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR