Nationalgeographic.co.id—Es "Jelly" suatu hari nanti dapat menggantikan benda kubus yang selama ini telah mendinginkan minuman Anda. Jelly yang dapat digunakan kembali ini menjebak air di dalam strukturnya yang seperti spons. Air itu bisa membeku tetapi tidak bisa lepas. Para peneliti di University of California, Davis, berharap inovasi mereka dapat membuka batas baru dalam teknologi pendingin makanan.
Es batu jelly terbuat dari hidrogel “gel air”. Hidrogel terdengar teknis. Tapi Anda mungkin pernah makan hidrogel sebelumnya—Jell-O. Anda bahkan dapat membekukan makanan populer itu. Tapi ada masalah. Setelah dicairkan, berubah menjadi goop (semi cair).
Tapi tidak dengan es batu jelly. Mereka dapat dibekukan dan dicairkan, lagi dan lagi. Mereka juga ramah lingkungan. Menggunakannya kembali dapat menghemat air. Plus, hidrogel adalah biodegradable. Tidak seperti kemasan freezer plastik, di akhir masa pakainya, mereka tidak akan meninggalkan sampah plastik berumur panjang. Mereka bahkan dapat dibuat kompos. Setelah sekitar 10 kali penggunaan, Anda dapat menggunakan kubus ini untuk meningkatkan pertumbuhan taman.
Akhirnya, mereka dapat membuat penyimpanan makanan beku lebih bersih. Sebenarnya, di situlah “ide awal dimulai”, kata Luxin Wang. Dia adalah seorang ahli mikrobiologi di tim UC Davis. Saat es biasa mencair, bakteri dapat menumpang di air itu ke makanan lain yang disimpan di tempat yang sama. Dengan cara ini, “itu dapat mengkontaminasi silang,” kata Wang. Tapi hidrogel tidak akan berubah cair lagi. Setelah digunakan, bahkan dapat dibilas bersih dengan pemutih cair.
Tim menggambarkan es batu hidrogelnya dalam makalah yang terbit pada 22 November lalu. Penelitian ini dipublikasikan di ACS Sustainable Chemistry & Engineering.
Pendingin alternatif
Sama seperti es biasa, zat yang ada dalam pendingin hidrogel ini adalah air.
Es menyerap panas, membuat benda-benda di sekitarnya menjadi lebih dingin. Pikirkan "dingin" hanya sebagai ketiadaan panas. Saat memegang es batu, rasanya seperti dingin bergerak ke tangan Anda dari es. Tapi perasaan dingin itu benar-benar berasal dari panas yang keluar dari tangan Anda. Ketika es menyerap panas yang cukup, es mencair. Namun dalam es batu jelly, Wang menjelaskan, air “terperangkap dalam struktur gel.”
Tim membandingkan kemampuan hidrogelnya untuk mendinginkan makanan—“efisiensi pendinginannya”—dengan es biasa. Pertama, mereka mengemas sampel makanan ke dalam wadah berinsulasi busa dan mendinginkan makanan dengan es batu jelly atau es biasa. Sensor mengukur perubahan suhu makanan. Es biasa bekerja lebih baik, tetapi tidak banyak. Misalnya, setelah 50 menit, suhu sampel yang didinginkan dengan es adalah 3,4º Celcius (38º Fahrenheit). Sampel yang didinginkan dengan gel adalah 4,4 C (40 F).
Mereka juga menguji kekuatan hidrogel. Struktur sponsnya sebagian besar terbuat dari protein yang disebut gelatin (seperti pada Jell-O). Hidrogel dengan persentase gelatin yang lebih tinggi lebih kuat tetapi menunjukkan efisiensi pendinginan yang lebih rendah. Pengujian mengungkapkan bahwa hidrogel dengan 10 persen gelatin menunjukkan keseimbangan terbaik antara pendinginan dan kekuatan.
Baca Juga: Sering Menyisakan Makanan? Ini Dampaknya Bagi Lingkungan dan Kehidupan Manusia
Selama pembuatan, es batu jelly dapat dibentuk menjadi bentuk apapun. Dan itulah yang membuat perusahaan penelitian, medis, dan makanan tertarik.
Source | : | Science News for Students |
Penulis | : | Agnes Angelros Nevio |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR