Seorang pencari suaka asal Afganistan sedang memangkas habis rambut teman sesama pengungsi di Rumah Detensi Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Sementara itu, beberapa penghuni beragam kebangsaan setia mengantre. Suasana ini adalah kesenangan terakhir di sore itu karena setiap pukul empat petugas penjaga memasukkan mereka kembali ke barak-barak. Baca kisahnya di NGI edisi November 2011.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Heraclitus, Filsuf Yunani Kuno yang Menentang Demokrasi dan Tirani
KOMENTAR