Analisis kimia menunjukkan bahwa, selain daun dan sayuran lain yang belum teridentifikasi, orang Nok juga memasak jaringan tanaman yang mengandung suberin. Zat ini ditemukan di periderm organ tanaman di atas tanah dan di bawah tanah. Mungkin indikasi pertama bahwa ubi digunakan, jika bukan bukti tegas yang diharapkan.
Melalui studi archaeobotanical sisa-sisa karbonisasi, millet mutiara (Cenchrus americanus) dan kacang tunggak (Vigna unguiculata), buah-buahan berminyak dari elemi Afrika (Canarium schweinfurthii) dan buah yang dikenal sebagai persik Afrika (Nauclea latifolia), yang karena jumlahnya yang tinggi biji mengingatkan pada buah ara besar, yang sudah dikenal. Analisis molekuler sekarang melengkapi gambaran persiapan makanan di lokasi budaya Nok.
Archaeobotanist Dr Alexa Höhn dari Goethe University menjelaskan bahwa sisa-sisa persiapan makanan yang terlihat dan tidak terlihat di sedimen arkeologi dan tembikar memberi kita gambaran yang jauh lebih lengkap tentang kebiasaan makan masa lalu. "Bukti baru ini menunjukkan kedalaman waktu yang signifikan dalam masakan Afrika Barat," katanya.
Baca Juga: Ganti Konsumsi Daging dengan Sayuran, Salah Satu Cara Kurangi Pemanasan Global
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Goethe University,Archaeological and Anthropological Sciences |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR