Nationalgeographic.co.id - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan purnatugas, dan NASA berencana untuk menjatuhkan puingnya di Point Nemo, titik terpencil di Samudra Pasifik awal 2031. Selesainya ISS akan digantikan dengan stasiun ruang angkasa komersial yang sedang dikembangkan.
"Sektor swasta secara teknis dan finansial mampu mengembangkan dan mengoperasikan tujuan komersial orbit rendah Bumi, dengan bantuan Nasa," ujar Phil McAlister, direktur komersial NASA, dikutip dalam rilis pers, Selasa (01/02/2022).
"Kami harap dapat berbagi pelajaran dan pengalaman operasi kami dengan sektor swasata untuk membantu mereka mengembangkan tujuan yang aman, dapat diandalkan, dan hemat biaya di luar angkasa."
Dikutip dari Universe Today, Desember lalu presiden AS Joe Biden dalam administrasinya memperpanjang keputusan masa operasi ISS dari 2024 hingga 2030. Pihak NASA pun mengutarakan bahwa stasiun ruang angkasa harus sehat secara struktural untuk masa itu.
Baca Juga: Miliarder Jepang Jadi Turis di Stasiun Luar Angkasa Internasional
Di bulan yang sama, NASA juga memberikan sekitar 415,6 juta dolar AS untuk tiga tim komersial, yakni Blue Origin milik Jeff Bezos, Nanoracks, dan Northrop Grumman. Ketiganya dinilai cocok untuk memulai konsep stasiun luar angkasa yuang cocok untuk orbit rendah Bumi (LEO).
Akan tetapi di sisi lain perusahaan Axiom Space sudah membuat modul komersial bagi ISS untuk jadi batu loncatan membangun stasiun luar angkasa yang mandiri.
Semua ini akan dipilih setidaknya salah satunya untuk proyek stasiun ruang angkasa komersial oleh NASA pada 2025, lalu disertifikasi agar bisa bekerja sebagai rumah astronaut mereka untuk misi di masa mendatang.
Sementara itu, Rusia terus menilai bagaimana bagian stasiun mereka tetap bertahan di ISS yang sudah ada sejak tahun 2000. Mereka memberikan perhatian khusus pada kebocoran udara di modul lyanan Zvezda buatan mereka sendiri.
Baca Juga: Kargo Dragon Terbaru SpaceX Berlabuh di Stasiun Luar Angkasa
Maka dari itu beberapa modul stasiun luar angkasa dapat dipecah menjadi bagian dari pos-pos orbit lainnya selama masa transisi. Pihak NASA menjabarkan rencana untuk mengalihkan operasi ke pos-pos baru tersebut dan bertahap menurunkan orbit modul ISS yang tersisa selama paruh kedua dekade ini, hingga puncaknya pada 2030.
Skenarionya pun mengajak tiga pesawat ruang angkasa buatan Rusia untuk menembak pendorong mereka saat merapat ke stasiun selama berbulan unuk operasi deorbit (penghentian orbit secara bertahap). Kemungkinan, pesawat ruang angkasa lain termasuk pesawat kargo Cygnus milik Northrop Grumman juga membantu.
Source | : | Universe Today |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR