Pro Kontra
Terkait proyek ambisius ini, banyak orang meragukan kemampuan Tiongkok dapat menciptakan hujan buatan dengan target area seluas itu. Hal ini karena masih banyak yang belum diketahui bagaimana penyemaian awan dapat memengaruhi pola cuaca yang lebih luas.
"Modifikasi cuaca seperti itu, sulit untuk menghasilkan hujan seperti itu," kata peneliti geoengineering, Janos Pasztor dari The Carnegie Climate Geoengineering Governance Initiative (C2G2) kepada Gizmodo.
Baca juga: Meghan Markle Bukan Wanita Berdarah Campuran Pertama Kerajaan Inggris?
"Hal ini membuat hujan turun di suatu tempat namun tidak terjadi di tempat lain. Ini berarti ekosistem dan orang-orang yang tinggal di suatu tempat kemungkinan tidak akan mendapat hujan dalam jangka waktu yang lama," imbuh Pasztor.
Jika wacana ini terealisasi, kemungkinan proyek Sky River Tiongkok akan membuat sistem awan seluas Alaska dialihkan untuk meningkatkan curah hujan di atas dataran tinggi Tibet. Belum dapat dipastikan kapan proyek ini akan diselesaikan, mengingat dampaknya yang sangat kontroversial.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com. Baca artikel sumber.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Citra Anastasia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR